TKN merasa aneh karena Amien Rais adalah mantan Ketua Umum Muhammadiyah. Sementara kader Muhammadiyah yang saat ini menjadi komisioner adalah Ketua KPU RI Arief Budiman, anggota KPU Ilham Saputra, dan anggota KPU Pramono Ubaid Tanthowi.
"Pasalnya, 3 orang komisioner KPU dan bahkan Ketua KPU-nya sendiri adalah kader terbaik Muhammadiyah yang pastinya punya integritas yang tinggi sesuai dengan harapan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Haedar Nashir)," ucap anggota TKN Inas Nasrullah Zubir saat dihubungi detikcom, Senin (1/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Inas, Haedar memberi nasihat kepada Arief dalam menjalankan KPU sehingga tidak mungkin komisioner KPU akan mencederai demokrasi.
"Haedar Nashir sendiri yang menasihati Arief dan kawan-kawan agar dapat menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya, adil, dan menegakkan aturan dengan jujur," ucap Inas.
Bagi politikus Hanura ini, seharusnya Amien percaya kepada kader Muhammadiyah yang ada di KPU, bukan malah mengatai yang tidak-tidak.
"Sebagai sesepuh Muhammadiyah, seharusnya Amien Rais percaya bahwa kader-kader Muhammadiyah di KPU akan berusaha keras menyelesaikan permasalahan DPT sebelum pilpres dan pileg, bahkan jika perlu memberikan support dan semangat kepada KPU," kata Inas.
Selain mempersoalkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Amien menyebut KPU sebagai political creature, bentukan politik dari petahana untuk memenangkan pemilihan. TKN membantah tudingan Amien.
Inas menyebut Amien lebih jago dalam membuat political creature. Ia menyoroti soal Amien yang telah lama berkecimpung di dunia politik bahkan menjadi Ketua MPR pascareformasi 1998.
"Walaupun Jokowi seorang petahana, tapi tidak memiliki pengalaman political creature seperti Amien Rais. Tapi yang justru harus diwaspadai adalah narasi-narasi yang disusun Amien Rais untuk meraih kemenangan dengan cara inkonstitusional melalui pengerahan massa," ujar Inas.
"Sehingga, dia sudah terbiasa merekayasa politik sejak era Soeharto. Jadi political creature adalah pengalaman dia sendiri di tahun 1998, tapi gagal," sambung anggota DPR itu.
Sebelumnya, Amien Rais terus-menerus menyoroti masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang invalid. Amien menyindir lembaga yang, menurutnya, memberikan DPT 'abal-abal'.
"Ini tinggal dua minggu lagi. Nah, karena itu saya tidak ingin melihat bangsa ini terguncang gara-gara ada sebuah lembaga yang membusukkan dirinya itu kemudian menyodorkan sebuah DPT abal-abal sehingga membuat marah sebagian rakyat yang sadar bahwa ini abal-abal. Ini sesuatu yang penuh dengan fraud," ujar Amien di Ayana Midplaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Amien menilai Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri mengemban sebuah misi sehingga, menurutnya, wajar jika warga negara punya kecurigaan terhadap penguasa. Ia juga menyindir KPU yang, menurutnya, sedang memikul 'beban'.
"Kalau menurut logika saya, from day one, sejak hari pertama itu tugas dari KPU yang terutama ini merupakan political creature atau bentukan politik dari petahana ini yang memikul beban, supaya apa? Supaya petahana bisa re-elected," ungkapnya.
Saksikan juga video 'Mungkinkah Ancaman 'People Power' Masih Berlaku Saat Ini?':
(aik/elz)











































