Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah tidak saling menghasut atau terhasut oleh isu yang dilemparkan pihak lain, apalagi yang isu yang berkonten SARA.
Baca juga: HNW Bicara Sejarah RIS ke NKRI |
Pemilu, menurut Ma'ruf, adalah proses demokrasi, panggung mulia milik rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Bangsa Indonesia sudah berpengalaman dalam pelaksanaan pemilu-pemilu dan terbukti sukses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu dikemukakan Sesjen MPR saat menyampaikan pidato kebangsaan di hadapan peserta Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I dan Seminar Kebangsaan Mahasiswa Pancasila (Mapancas). Acara tersebut berlangsung di Gedung Nusantara V, Kompleks MPR, DPR, dan DPD Senayan Jakarta, Senin (1/4/2019).
Dalam kesempatan itu, mewakili Ketua MPR Zulkifli Hasan, Sekjen MPR membuka dengan resmi pelaksanaan Mukernas I Mapancas, yang akan berlangsung di Jakarta pada 1-3 April 2019.
Kepada peserta Mukernas, Ma'ruf Cahyono meminta mahasiswa Pancasila tidak boleh berhenti dalam mencari dan menggali nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila. Bukan untuk sekedar dihafal, melainkan harus dipahami dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, dari lingkungan terkecil, keluarga, organisasi, hingga kepada masyarakat yang ada di sekitarnya.
"Para mahasiswa pada khususnya dan pemuda pada umumnya, harus berani melakukan introspeksi, apakah Pancasila sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari atau belum," kata Ma'ruf menambahkan.
Ma'ruf berharap Mapancas memberi kontribusi bagi penguatan ideologi Pancasila, baik bagi anggotanya maupun bagi bangsa Indonesia. Karena sebagai mahasiswa, Mapancas memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan bagi seluruh masyarakat. (ega/ega)