"Dari 11 tersangka yang sudah dilakukan upaya paksa dari penyidik dari Densus, indikasi-indikasi penyerangan atau fai dengan sasaran aparat kepolisian itu sudah sangat jelas," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).
Terduga teroris ke-11 yang ditangkap adalah WP alias Sahid itu ditangkap pada Kamis (28/3) lalu di rumah kontrakannya di Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelompok mereka kurang-lebih ada 6-8 orang. Ini masih dilakukan pengejaran oleh Densus 88. Kemudian rencana serangan juga adalah di beberapa wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, khususnya di Jawa Timur mereka sudah mempersiapkan rencana-rencana tersebut," kata dia.
Namun, sebelum melakukan penyerangan, kelompok ini tengah mengumpulkan dana. Dedi mengatakan kelompok ini mengincar mobil pengisian ATM untuk diambil uangnya hingga kemudian dibelanjakan peralatan untuk menyerang aparat.
"Ini masuk ke dalam target ya, mobil ATM yang akan mengisi ATM-nya di Jawa Timur, ini sudah di-mapping sama mereka. (Bank apa yang ditarget) Tidak disebutkan secara rinci ya. Sasarannya itu, ketika mereka dapat uang dari situ mereka akan membeli peralatan. Dan kelompok ini kan memiliki keahlian dalam merakit bom," beber Dedi.
Dedi mengatakan Densus 88 Antiteror bersama Satgas Antiterorisme dan Radikalisme terus berupaya mengungkap tuntas jaringan ini karena ada upaya menyerang aparat. Lalu apa alasan para terduga teroris berencana menyerang aparat di Jawa Timur?
"Karena otaknya di Jatim," ujarnya. (jbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini