"Sangat kita sesalkan beberapa waktu yang lalu Menlu datang ke Saudi Arabia, kemudian melakukan pertemuan, baik di KBRI maupun di KJRI, selanjutnya Menlu tanpa malu-malu, tanpa sungkan-sungkan, secara terang-terangan mengajak para staf dan seluruh pekerja yang ada di KBRI maupun KJRI agar bekerja keras memenangkan paslon 01, yaitu Jokowi. Ini sangat kita sesalkan karena apa yang disampaikan oleh Menlu tersebut bernada ancaman dan itu sangat merisaukan seluruh staf maupun para pekerja dan pegawai yang ada di KBRI dan KJRI," ujar Rizieq dalam video yang ditayangkan Front TV, seperti dilihat detikcom, Senin (1/4/2019).
Rizieq, yang saat ini berada di Saudi, mengaku mendapatkan laporan ini secara langsung dari WNI yang bekerja di KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Para staf KBRI dan KJRI, sebut Rizieq, merasa hak untuk memilih dalam Pilpres 2019 terancam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya sampai di situ, Rizieq mengaku mendapatkan informasi bahwa para pimpinan parpol pengusung 01 menelepon ketua-ketua tempat pemungutan suara (TPS) di kota-kota kecil di Saudi supaya surat suara tercoblos nama Jokowi.
"Bahkan belakangan ini kita juga mendapatkan informasi yang sangat-sangat memprihatinkan di mana ada beberapa ketua TPS di kota-kota kecil di Saudi Arabia seperti di Qasim, kemudian juga di Abha, Jizan, dan lain sebagainya, di mana di antara mereka ada yang ditelepon oleh beberapa pimpinan dari partai pengusung Jokowi. Mereka ditawarkan sejumlah uang, sejumlah fasilitas, dengan syarat kalau mereka mau melakukan apa yang mereka minta, yaitu seluruh kertas suara yang diperuntukkan bagi WNI yang ada di kota-kota kecil di Saudi Arabia semua ditusuk, dicoblos hanya untuk Jokowi. Tentu ini merupakan penawaran untuk penghianatan," bebernya.
Kemlu Bantah Menteri Retno Galang Dukungan untuk Jokowi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) angkat bicara dan membantah pernyataan Rizieq. Kemlu menjelaskan bahwa kunjungan yang dilakukan Retno dalam rangka peresmian gedung satu atap yang ada di Jeddah. Kemlu menyatakan kunjungan Retno tidak berkaitan dengan urusan politik.
![]() |
"Kita tahu ada video yang beredar hari ini mengatakan bahwa Menlu mengarahkan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah untuk memilih salah satu pasangan dalam kontestasi presiden, capres dan cawapres. Kami ingin sampaikan bahwa statement itu tidak benar karena Menlu memang berkunjung ke Jeddah pada tanggal 2 atau 3 Maret. Tapi kunjungan itu dilakukan dalam kaitan perlindungan WNI yaitu untuk meresmikan gedung pelayanan satu atap yang sudah hampir 7 tahun dicita-citakan dan Alhamdulillah baru selesai bulan Februari lalu. Dan diresmikan oleh ibu Menlu pada tanggal 3 Maret," jelas Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu M Iqbal kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).
Simak Juga 'Prabowo: Insyaallah, Aku akan Jemput Habib Rizieq!':
(dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini