"Boleh nggak? Boleh kan? Ada larangan nggak? Ya berarti kan gini, kalau Pak Jokowi dalam kampanyenya mengajak masyarakat mencoblos yang baju putih, memang beliau pake baju putih, ketika beliau mengajak masyarakat pakai baju putih ya sah-sah saja," ujar Erick di The Hall Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2019).
Menurutnya, ajakan Jokowi itu tidak perlu dipermasalahkan. Sebab, pada Pilpres 2014, Jokowi juga mengajak pendukungnya memakai baju kotak-kotak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menepis jika dikatakan seruan baju putih itu menimbulkan gesekan antarpendukung. Dia pun meminta baju putih yang diserukan Jokowi ini tidak dijadikan polemik.
"Yah ditakut-takuti lagi, yang lebih menakuti misalnya ketika bicara 'ayo kita demo KPU' atau misalnya di media hari ini presiden tapi bukan pemenangnya, yang gitu-gitu yang takut-takutin, kalau kita kampanye enak loh pameran lukisan," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi telah mengajak masyarakat memilihnya pada 17 April. Pada hari itu, Jokowi mengajak para pendukungnya berbaju putih. Ajakan ini dia sampaikan saat berkampanye di Lapangan Ciceri, Serang, Banten, Minggu (24/3) lalu.
Namun cawapres Sandiaga Uno mengkritik hal itu. Menurutnya, sikap Jokowi mengkotak-kotakkan masyarakat.
"Ya teman-teman banyak yang menyayangkan. Kalau saya lihat dari sisi positif aja bahwa saya melihat daripada kita terkotak-kotak seperti ini karena Pak Jokowi sudah mengeluarkan statement itu, saya terpikir gitu, alangkah baiknya kalau Prabowo-Sandi menganjurkan juga pada pendukung kita supaya tidak terkotak-kotak, sebaiknya kita pakai baju putih saja, sehingga kita putihkan Indonesia. Why not?" kata Sandiaga di Makassar sebelum bertolak menuju Manado, Jumat (29/3). (zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini