"Sudah berlalu, sudah dipilih kok mesti diungkit-ungkit lagi? Sudah kampanye, sudah apa. Artinya urusin dapur sendiri," kata Bernard kepada wartawan, Jumat (29/3/2019).
PA 212 merupakan salah satu komponen yang ikut dalam Ijtimak Ulama I dan II. Bernard mengatakan setelah Ijtimak Ulama II ditutup, tak ada permasalahan yang dihadapi.
Dia mengatakan dalam Ijtimak Ulama sudah dipilih calon presiden yakni Prabowo Subianto. Bernard mengatakan forum-forum yang ada di Ijtimak Ulama pun tak mempersoalkan saat Sandiaga Uno akhirnya yang dipasangkan dengan Prabowo.
"Yang jelas, kita milihnya presiden ijtimak ulama. Wakilnya ya itu kan nanti ditentukan Pak Prabowo sendiri. Itu pun sudah disetujui di Ijtimak Ulama II. Itu saja," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Ma'ruf menyinggung Prabowo yang tidak memililih cawapres hasil rekomendasi Ijtimak Ulama. Seperti diketahui, sebelum Prabowo memilih Sandiaga, Ijtimak Ulama merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad Batubara jadi cawapres untuk Prabowo.
"Bahkan ada kelompok yang mengusulkan melalui Itjimak Ulama supaya mengambil wakilnya ulama. Eh nggak mau. Malah mengambil bukan ulama, pengusaha. Betul atau tidak? Berarti tidak diizinkan oleh Allah, sudah diusulkan," kata Ma'ruf saat kampanye di Mlangi, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/3).
Hal berbeda dilakukan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) yang memilihnya di saat tak ada pihak yang mengusulkan kepada Jokowi untuk menggandeng ulama sebagai cawapres. Ma'ruf menganggap pilihan Jokowi jadi bukti mantan Gubernur DKI itu mencintai ulama.
"Pak Jokowi nggak ada yang usul, cuma menawarkan saja. Eh, mengambil ulama. Berarti Pak Jokowi mencintai ulama," tutup Ma'ruf.
Saksikan juga video '17 Poin Pakta Integritas Prabowo-Ijtima Ulama II':
(jbr/fjp)