"Pertama kita mendesak pembentukan Dewan Kehormatan Komisi Yudisial. Karena sebagaimana yang pernah kita sebutkan, kita berharap ada respon yang baik dari internal KY terhadap masalah ini," kata Ketua Koalisi Pemantau Peradilan, Erwin Natosmal di gedung Komisi Yudisial, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: MA Bantah Isu Penggembosan KY! |
Perwakilan koalisi melakukan audiensi dengan Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus. Koalisi memberikan waktu bagi KY satu atau dua hari ke depan untuk menentukan sikap.
"Kalau seandainya 1-2 hari ini tidak ada, kami akan menyampaikan laporan soal dugaan pelanggaran kode etik ini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami justru menunggu pembentukan Dewan Etik ini untuk membuktikan apakah itu benar atau tidak. Jadi sementara ini kami nggak bisa memberikan lebih jauh detailnya bagaimana," ujar Liza.
Terkait gonjang-ganjing dirinya, Sumartoyo menyatakan hal tersebut fitnah belaka.
"Jadi terkait dimunculkannya dugaan konflik kepentingan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dalam pemeriksaan laporan perkara tersebut sangat bernuansa fiktif dan fitnah kepada KY," ujar Sumartoyo kepada detikcom, Rabu (13/3/2019).
Lalu apa kata Aidul? Ia malah mengaku bingung kesalahannya di mana.
"Dasarnya ini ya? Saya malah bingung kesalahan saya di mana?" kata Aidul saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (12/3/2019).
(asp/rvk)