Keren! Upaya Mahasiswa Aceh Selamatkan Telur Penyu ini Patut Ditiru

Keren! Upaya Mahasiswa Aceh Selamatkan Telur Penyu ini Patut Ditiru

Datuk Haris Molana - detikNews
Kamis, 28 Mar 2019 15:41 WIB
Foto: Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan dan Akuakultur Fakultas Pertanian, Unimal tergerak menyelamatkan penyu. (Datuk Haris-detikcom)
Aceh Utara - Saban hari, telur penyu terus diburu oleh sejumlah masyarakat untuk dijual dan dikonsumsi hingga mengancam kelestariannya. Karena itu, dibutuhkan kepedulian berbagai pihak untuk kelestariannya seperti yang dilakukan kelompok mahasiswa di Aceh ini.

Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan dan Akuakultur Fakultas Pertanian, Unimal tergerak menyelamatkan reptil tersebut dari tangan-tangan manusia yang menjadi predator. Mereka mencari telur penyu ke pelosok pesisir Pantai Aceh Utara untuk ditetaskan. Setelah menjadi tukik, penyu jenis lekang (Lepidochelys Olivacea) dilepaskan ke Laut Bangka, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh.

"Kami mengambilnya dari warga di Kecamatan Tanah Jambo Aye. Kami lakukan penetasan sesuai dengan cara yang telah kami pelajari," kata salah seorang mahasiswa Fakultas Pertanian, Unimal, Safrina kepada detikcom, Kamis (28/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menyebutkan telur-telur tersebut di-inkubasi dalam campuran pasir halus, sedang dan kasar dengan kedalaman lubang 20 cm. Suhu rata-ratanya di bawah 31 derajat celcius dan setiap hari harus dilakukan pengecekan.

"Dari segi penanganannya. Semua harus steril. Mulai dari pengambilan telur dari sarang ke tempat penangkaran. Jika tidak, telur-telurnya gagal menetas," sebut Safrina.

Dia menambahkan, dari 81 butir yang dilakukan penetesan di tangkaran, 67 butir berhasil menetas. Setelah itu, tukik-tukik dilepasliarkan ke laut sehingga penyu tetap terjaga dan tidak akan punah diburu.

Keren! Upaya Mahasiswa Aceh Selamatkan Telur Penyu ini Patut DitiruFoto: Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan dan Akuakultur Fakultas Pertanian, Unimal tergerak menyelamatkan penyu. (Datuk Haris-detikcom)

Sementara, Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Herman Fithra mengatakan pelepasan tukik ini kedua kalinya dilakukan pihak kampus tersebut. Sebelumnya ada 25 tukik dilepaskan dan kali ini ada 67 tukik.

"Penyu ini perlu kita lestarikan. Telur penyu itu jangan dikonsumsi, dan jangan dijual. Tetapi bisa diserahkan ke Unimal melalui Pusat Kelautan (Marine Center) untuk dilakukan penetasan. Nanti akan kita bawa ke penangkaran penyu di pantai Keude Krueng Geukueh untuk ditangkarkan atau ditetaskan, karena di sana ada petugas," kata Herman Fithra kepada wartawan.

Herman berharap masyarakat terus sadar akan ancaman kepunahan penyu jika terus diburu. Mari masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian penyu di masa yang akan datang bersama Unimal melalui Pusat Kelautan untuk berupaya menangkarkan telur penyu, sehingga keberadaan penyu dapat terlestarikan dengan baik. (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads