"Itu reaksi Pak Prabowo juga spontanitas. Pak Prabowo adalah orang yang paling nggak suka dengan rekayasa. Apalagi diarah-arahkan. Saya tahu dari berbagai peristiwa politik dan sebagainya, beliau paling nggak suka diarah-arahkan nanti akan begini, begitu, nggak ada itu," kata anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Fadli membantah bahwa Nenek Irah diberi uang Rp 500 ribu seusai kampanye Prabowo. Menurut Fadli, oknum yang memviralkan video Nenek Irah menerima uang adalah pendukung Jokowi-Ma'ruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira nanti akan merugikan diri sendiri setelah diklarifikasi. Sama seperti memviralkan seolah Pak Prabowo marah-marah, padahal marah-marahnya jangan mendorong rakyat," imbuhnya.
Sebelumnya, beredar video di media sosial seorang nenek mengaku diberi uang Rp 500 ribu setelah berfoto bersama Prabowo dalam kampanye di Mataram, NTB. Pernyataan itu disampaikan saat nenek tersebut 'diwawancara' pria yang mengaku pendukung Jokowi.
Belakangan, si nenek berbicara dalam video lainnya yang menyatakan bahwa dia tidak menerima uang seperti disebut-sebut lewat video yang beredar sebelumnya. Nenek tersebut menceritakan awal mula kunjungannya sampai bisa naik ke panggung saat ditanya seorang lelaki dalam video. Sambil menangis, si nenek membantah tuduhan menerima Rp 500 ribu.
Saksikan juga video 'Penjelasan Nenek yang Mengaku Dibayar Rp 500 Ribu':
(azr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini