Mengenang Almarhum Andi Sose, Pejuang 45 yang Dermawan Asal Sulsel

Makassar - Brigjen (Purn) Pol Andi Sose, menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (26/3) kemarin. Pejuang 45 dan tokoh masyarakat Sulsel ini dikenal baik dengan bisnisnya yang banyak dan dermawan ini.

Andi Sose bukan hanya berhasil mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia juga berhasil mengembangkan jejaring bisnisnya hingga skala nasional. Andi Sose lahir di Kabupaten Enrekang, yang berjarak 7 jam dari Kota Makassar.

Andi Sose terlahir dari pasangan ningrat yaitu Puang Liu dan Andi Sabbe pada 15 Maret 1930 silam. Masa kecilnya dihabiskan di wilayah Enrekang dan Tana Toraja. Di sana, dia menempuh pendidikan Volkschool dan Schakelschool, yang kemudian terhenti akibat kedatangan Jepang pada tahun 1942.

Baca juga: Nurdin Halid dan Petinggi Golkar Kunjungi Tokoh Pahlawan Sulsel

Meski begitu, Andi Sose kemudian memutuskan berhijrah ke Makassar untuk melanjutkan sekolahnya.

"Jadi dia memang pejuang pertama di Sulsel, jadi beliau itu berjuang di daerah pinrang Toraja, dan daerah-daerah lainnya," kata anak perempuan Andi Sose, Andi Tenri Sose saat berbincang dengan detikcom, Rabu (23/3/2019).

Tenri menjelaskan bahwa sang ayah ini pernah bergabung dengan pasukan Kahar Muzakkar sebelum membaiatkan diri ke KartoSuwiryo yang mendirikan DI/TII. Andi Sose pun sempat bersama Jenderal Jusuf saat bergabung dengan TNI.

Sementara itu, Putera Kelima Andi Sose, Andi Guntur Sose menjelaskan bahwa pada umur 21 tahun, ayahnya telah berpangkat Kapten. Menariknya, saat masih bersama Kahar Muzakkar, Andi Sose dikenal dengan rambutnya yang gondrong.

"Ayah saya sempat sekolah Komando di Bandung dua kali," ungkapnya.

Setelah meniti karir di militer, kata Guntur, ayahnya kemudian berangkat menuju Jakarta. Di sana dia mendirikan beberapa bank, salah satunya adalah Bank Marannu. Totalnya ada 23 perusahaan yang pernah dipimpin oleh Andi Sose.

Foto: Almarhum Brigjen Pol (Punr) Andi Sose (Opik-detikcom)

Guntur menjelaskan, ada banyak bangunan yang berdiri di Makassar yang merupakan campur tangan ayahnya. Salah satunya adalah masjid kampus 45, termasuk yayasan 45 yang sempat di dalamnya berdiri Universitas 45 yang kini berubah nama menjadi Universitas Bosowa.

"Ada 7 monumen yang dibangun, termasuk taman macan di Makassar. Dulunya taman itu bernama taman Harimau Indonesia sebelum dipelesetkan jadi taman macan," ungkapnya.

Kedermawanan Andi Sose pun juga dikenal masyarakat luas Sulsel. Salah satunya adalah dia sering memberangkatkan orang untuk berumrah atau berhaji.

"Sebetulnya masih banyak lagi yang bisa disebutkan," kata dia. (fiq/rvk)