"Pemantau asing itu kan sudah biasa dalam tradisi demokrasi modern. Pemilu Amerika Serikat juga mengundang pemantau dari Indonesia, kami berharap pemantau asingnya memang datang dengan upaya untuk mencari fakta dan jangan ada intimidasi kepada mereka," ucap jubir BPN, Faldo Maldini, melalui pesan singkat, Rabu (27/3/2019).
Dia juga meminta pemantau asing ini bisa menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing di Indonesia. Dia juga menyarankan agar nantinya laporan yang dibuat pemantau asing ini langsung disampaikan kepada masyarakat agar mengurangi potensi kecurangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan dipersulit mereka bertugas. Harus pakai surat jalan Mabes Polri, tidak boleh ini, tidak boleh itu, kan repot. Harus melaporkan dulu hasil pantauan mereka pada menteri A dan B. Kalau kawan-kawan pers asing kan sudah biasa dengan situasi negara yang ketakutan seperti itu, apalagi daerah-daerah rentan konflik," katanya.
Terakhir, Faldo mengatakan pihak BPN dan PAN akan pasang badan jika pemantau asing diintervensi oleh pihak penguasa. Dia juga meminta para pemantau asing jangan segan untuk bertemu dengannya.
"Dengan atau tanpa pemantau asing, kami percaya pada KPU. Yang membuat kami ragu adalah upaya penguasa untuk tidak melakukan intervensi. Saya pastikan relawan Prabowo-Sandi bersama PAN akan mengawal proses ini, pemantau asing nongkrong bareng kami aja kalau mau objektif," pungkasnya.
Sebelumnya, KPU mengatakan telah mengundang 33 penyelenggara Pemilu dari 33 negara untuk memantau Pemilu 2019 di Indonesia. Selain itu, 33 kedutaan besar negara sahabat juga diundang beserta 11 lembaga independen pemantau internasional.
Saksikan juga video 'Amien Rais: Rekapitulasi Pemilu Jangan di Hotel Borobudur, Banyak Jin':
(zap/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini