Penurunan status itu dilakukan sejak pukul 12.00 WIB hari ini. PVMBG mengatakan masih mada potensi erupsi meskipun status sudah diturunkan. Namun intensitas erupsi itu kecil jika dibandingkan periode erupsi Desember 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan setelah periode erupsi intensif Juni 2018-9 Januari 2019, masih ada letusan asap putih, uap air dengan tinggi kolom asap maksimal mencapi 1.000 meter di atas puncak. Pengamatan energi tremor cenderung menurun walaupun berfluktuatif.
Baca juga: Sisa dan Sisi Lain Tsunami Selat Sunda |
Dia menjelaskan rekomendasi penurunan status ini agar masyatakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah aktif gunung. Dia juga meminta masyarakat tetap tetang dan tidak mudah percaya atas isu yang beredar.
"Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km dari Kawah Aktif. Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat," ujar Rudy. (knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini