Petugas rutan langsung membawa wanita asal Klaten, Jawa Tengah, itu ke RS Polri Raden Said Soekanto, Kramat Jati.
Nyawa Y alias Khodijah tak tertolong setelah enam jam mendapat perawatan medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Forensik mencari penyebab meninggalnya Y dan menemukan ada kandungan asam klorida sebesar 8,5 persen di saluran pencernaannya. Penyebab kematian Y alias Khodijah disebut kebocorann organ lambung yang menyebabkan pendarahan karena terpapar zat asam yang bersifat korosif.
"Penyebab matinya korban adalah cairan lambung, sudah kita periksakan ke Laboratorium Forensik, mengandung asam klorida atau HCl 8,5 persen, itu termasuk ke dalam asam yang kuat," kata dokter spesialis forensik RS Raden Said Soekanto, Asri.
"Itu yang menyebabkan organ lambung jenazah mengalami pendarahan hebat sehingga meninggal dunia. Kami temukan lambung jenazah robek, jadi bolong. Dan berisi darah berwarna hitam," sambung Asri.
Dedi menuturkan Y alias Khodijah diduga sengaja mengkonsumsi sesuatu yang mengandung zat asam untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Hal ini diperkuat pernyataan Asri yang menjelaskan kandungan asam klorida sebesar itu tidak alami berada di tubuh manusia.
"Kami tidak tahu itu dimakan atau diminum, tapi zat asam klorida dengan kandungan sebesar itu tidak alami dalam tubuh manusia," terang Asri.
Setelah Y alias Khodijah meninggal, Dedi menyampaikan penyidik telah melakukan olah TKP di sel tahanannya. Penyidik menyisir benda-benda di sekitar sel yang mengandung zat tertentu untuk mencari tahu apa yang nekat dikonsumsi Y alias Khodijah.
"Sudah dilakukan olah TKP. Makanya tunggu hasil Labfor. Temuan di dalam perut sudah jelas kandungan asam klorida. Tinggal dicocokkan ada berapa barang di TKP, cocok nggak, identik nggak dengan yang ada di dalam perut yang bersangkutan itu," tutur Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/3) siang.
Y alias Khodijah teridentifikasi sebagai anggota kelompok teroris pimpinan Abu Hamzah di Sibolga. Dia, RIN alias Putra Syuhada (terduga teroris yang ditangkap di Lampung), dan Abu Hamzah diketahui berencana melakukan amaliyah bersama-sama dengan merakit bom mobil. Sasarannya adalah kantor polisi atau polisi lalu lintas yang sedang bertugas di jalanan.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Y alias Khodijah telah menikah dan mempunyai anak. Namun dia meninggalkan suami dan anaknya karena terpapar paham radikal.
Dia juga telah menggadaikan tanah dan rumahnya untuk mendanai pembuatan bom oleh kelompok Abu Hamzah. Polisi menyebut Y alias Khodijah hendak dinikahi Abu Hamzah. (aud/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini