"Ya itu, justru kalau saya hasil yang baik justru bisa melemahkan kita, justru menjadikan kita tidak waspada," kata Jokowi saat ditemui wartawan di Sekretariat DPD PDIP DKI Jakarta, Jl Tenet Raya, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Jokowi mengatakan hasil survei yang tidak baiklah yang justru bisa menjadi pemicu semangat timnya bekerja lebih baik di lapangan. Apalagi waktu pencoblosan terhitung tidak lebih dari sebulan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Jokowi mengatakan ada banyak lembaga survei di Indonesia yang merilis tingkat elektabilitas sementara untuk Pilpres 2019. Semuanya jadi bahan masukan baginya, termasuk survei Litbang Kompas.
"Ya survei kan banyak sekali. Ada berapa? Mungkin ada lebih dari 10. Semuanya kita pakai untuk evaluasi, untuk koreksi, untuk memacu bekerja lebih baik lagi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan semua hasil survei yang ada akan jadi bahan evaluasi. Hasil survei tersebut juga jadi pemicu semangat bekerja.
"Saya kira semua survei kita lihat sebagai bahan koreksi, sebagai bahan evaluasi untuk mendorong bekerja lebih baik lagi," kata Jokowi.
Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019, sebulan sebelum hari pencoblosan. Survei digelar pada 22 Februari hingga 5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden, yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut ini hasil survei yang dirilis Litbang Kompas:
Jokowi-Ma'ruf Amin 49,2%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 37,4%
Rahasia 13,4%. (jor/dkp)