Wakil Ketua BPD Prabowo-Sandi Jabar Abdul Hadi Wijaya menampik bila jagoannya telah disalip pasangan Jokowi-Ma'ruf. Bahkan, berdasarkan survei internal, Prabowo-Sandi semakin menunjukkan tren yang positif, terutama di Jabar.
"Di internal (Prabowo-Sandi di Jabar) unggul dan menguat," ucap Hadi saat dihubungi, Rabu (20/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menanggapi santai klaim keunggulan yang dikeluarkan oleh TKD Jabar. Apalagi, menurutnya, selisih keunggulan sebesar 5-6 persen itu sangat kecil dan besar kemungkinan tersalip.
"Berarti (mereka) harus siap-siap kalah. Contohnya saja di Pilgub Jabar pasangan Asyik (Sudrajat-Syaikhu) disurvei hanya sekitar 8 persen, tapi akhirnya bisa posisi dua. Ini selisihnya (mereka klaim unggul) 5 persen ini sedikit sekali. Kalau begitu siap-siap kalah," ujar Hadi.
Dia juga menyoroti hasil survei yang dikeluarkan Litbang Kompas. Dalam survei itu, pasangan Prabowo-Sandi mendapat 37,4 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf sebesar 49,2 persen. Meski kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, tren yang diperlihatkan jagoannya itu terlihat positif.
"Trennya menyolok, sedang terjadi pergeseran menguatnya 02 dan berefek melemahnya 01. Karena selisihnya semakin menipis," ucapnya.
Dengan hasil survei terbaru yang dikeluarkan Litbang Kompas itu semakin melecut semangat BPD Jabar untuk merebut kemenangan di Pilpres 2019 nanti. Di sisa masa kampanye terakhir menjadi momentum yang paling menentukan.
"Akan ada kampanye rapat umum, dimana secara psikologis yang ramai akan menarik minat orang yang belum menentukan sikap. Kampanye rapat umum akan sangat menentukan," ujar Hadi. (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini