"Hasil itu menambah keyakinan kami bahwa peluang kami menang sudah di depan mata, insyaallah," kata juru bicara BPN Suhud Alynudin kepada wartawan, Rabu (20/3/2019).
Menurut Suhud, hasil survei Litbang Kompas mirip dengan survei internal BPN. Dia mengatakan, dalam survei internal BPN, elektabilitas Jokowi di bawah 50 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ektabilitas Jokowi 'terkunci' di bawah 50%. Pemilih loyal Pak Jokowi di bawah 40%. Artinya, saat ini susah buat dia genjot elektabilitas dalam satu bulan," ucap politikus PKS itu.
Dia menilai Jokowi kesulitan menggenjot elektabilitas menjelang pilpres pada 17 April 2019. Selain itu, Suhud yakin undecided voters tidak akan memberikan suara ke Jokowi.
"Kami yakin swing voters tak akan lari ke petahana. Paling apes mereka golput. Namun kami yakin sebagian besar akan ke pasangan Prabowo-Sandi, insyaallah," ujar Suhud.
"Kami yakin faktor Pak Sandi masih berpeluang untuk mendorong elektabilitas, khusus untuk Jateng dan Jatim," imbuh dia.
Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019 sebulan sebelum hari pencoblosan. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2% dan Prabowo-Sandiaga 37,4%.
Survei digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Saksikan juga video 'Prabowo Rendah di Survei SMRC, Sandi: Jadi Tambahan Informasi':
(tsa/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini