Poyuono Ogah Minta Maaf ke TKN soal OTT Romahurmuziy: Saya Kan Tidak Fitnah

OTT Ketum PPP

Poyuono Ogah Minta Maaf ke TKN soal OTT Romahurmuziy: Saya Kan Tidak Fitnah

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Mar 2019 18:35 WIB
Waketum Gerindra Arief Poyuono. (Foto: Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Waketum Gerindra Arief Poyuono enggan meminta maaf kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin atas pernyataannya mengenai operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy). Poyuono sebelumnya curiga bahwa Rommy berurusan dengan KPK karena mencari uang untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

"Nggak akan saya minta maaf, ngapain amat? Suruh tanya Rommy saja, dia cari duit untuk apa motifnya. Wong Rommy itu elite politik yang bersih kok selama ini," kata Poyuono kepada wartawan, Jumat (15/3/2019).


Poyuono kembali menjelaskan maksud pernyataannya lebih menekankan capaian Jokowi dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih. Ia menegaskan tidak melakukan fitnah dan meminta TKN Jokowi-Ma'ruf tidak perlu reaktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak memfitnah ya, maaf . Dan TKN nggak perlu kebakaran Jenggot ya. Baca baik-baik pernyataan saya, seperti saya mengatakan Joko Widodo gagal dalam memberantas narkoba maka Andi Arief jadi korban dari kegagalan Joko Widodo. Tidak sama sekali menyalahkan Joko Widodo," ujarnya.


Diberitakan sebelumnya, TKN Jokowi-Ma'ruf geram akan pernyataan Poyuono soal 'Rommy cari duit buat Jokowi'. TKN Jokowi-Ma'ruf mengancam mempolisikan Poyuono.

"Pemerintah era Pak Jokowi sangat mengedepankan akuntabilitas sebagai bentuk melawan Korupsi, hukum wajib ditegakkan untuk orang besar/ berkuasa dan masyarakat (tidak ada tebang pilih) hukum tajam ke atas dan ke bawah," ujar anggota Direktorat Hukum dan Advokasi TKN, Erlinda, kepada wartawan.

"Oleh karena itu kami meminta segera melakukan pencabutan pernyataan Waketum Gerindra Bapak Arief Poyuono di media dan apabila dalam waktu 1Γ—24 jam tidak ada pernyataan sekaligus permintaan maaf, maka saya akan melaporkan tindakan penyebaran fitnah dan membuat kegaduhan / keonaran serta menyerang pribadi seorang Presiden," imbuhnya.


Jejak Karier Rommy Hingga Berakhir di OTT, Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads