Jakarta - Banyak pelanggan Kabelvision yang menjadi korban atas tidak bisa tayangnya siaran langsung sepabola yang disiarkan RCTI dan Indosiar. Bahkan, di antara mereka, ada yang sampai mengganti dengan antena biasa untuk menonton sepakbola. Para penggila bola mengeluhkan pelayanan Kabelvision terkait dihentikannya siaran langsung sepakbola RCTI dan Indosiar. Kejadian ini terpantau oleh para pelanggan Kabelvision pada Minggu (18/9/2005) dan Kamis (22/9/2005) dini hari. Dalam emailnya kepada
detikcom, Kamis (22/9/2005), para pelanggan Kabelvision memprotes dan mengeluh atas hal yang tidak nyaman ini. Berikut sebagian kiriman email di antara mereka. "Sama, saya juga sangat kesal dengan tindakan Kabelvision. Dan saya harus mengganti antena Kabelvision dengan antenna biasa untuk nonton siaran langsung bola tersebut. Ini sangat merugikan customer !" tulis Arie Suryanta. "Saya merasa sangat kecewa dan dirugikan karena diputusnya siaran Sepakbola Liga Italia di Indosiar dan Liga Spanyol di RCTI. Saya setuju dengan pendapat pelanggan lain, 'mengapa hanya siaran Sepakbola yang diputus? Sedangkan siaran lainnya berlangsung normal?' Apakah hal ini ada kaitannya dengan dibukanya Vision1 oleh indovision yang hanya menayangkan siaran Sepakbola Mancanegara?" tulis Gani. Arry, pelanggan Kabelvision dengan nomor 329201 juga sangat kecewa atas di-blok-nya siaran langsung sepakbola di RCTI dan Indosiar. "Tolong manajemen Kabelvision merespons masalah ini dengan serius. Soalnya saya tidak pernah nunggak iuran setiap bulan. Jadi saya minta profesionalisme anda sebagai perusahaan besar agar segera menayangkan siaran langsung tersebut," tulis Arry. Arry mempertanyakan apakah Kabelvision tidak mendapatkan hak siar dari RCTI dan Indosiar. "Apabila Kabelvision harus membeli hak siar dari RCTI dan Indosiar, jangan sampai pihak Anda membebani customer dengan menaikkan iuran perbulan. Saya cuma kasihan kepada customer care officer yang terpaksa harus menerima keluhan dari pihak customer. Jadi, saya minta agar masalah ini diperhatikan dengan serius. Apabila sampai 24 September 2005 masih di-blok atau diacak atau alasan lain yang tidak masuk akal, maka saya tidak akan membayar iuran pada bulan Oktober," ancam Arry. Pelanggan Kabelvision lainnya, Dodong Cahyono juga mengaku kaget ketiga tiba-tiba siaran sepakbola RCTI dan Indosiar hilang. "Seandainya memang RCTI atau Indosiar, terikat kontrak bahwa siaran langsungnya tidak boleh disalurkan ke pelanggan TV kabel, maka sebaiknya Kabelvision 'jujur' dan mengumumkan secara ksatria, jangan berlindung di balik "gangguan sinyal"," tulis Dodong.Pelanggan Kabelvision dari Surabaya Irwan Budiarto juga bersikap sama. "Saya juga mengalami hal serupa. Tadi pagi saya komplain ke Customer Service Kabelvision Surabaya dan diterima oleh Bp. Aji. Beliau menjelaskan persoalan ke saya bahwa ada 'perintah' dari Jakarta supaya siaran Kabelvision Surabaya mengenai sepakbola dihilangkan juga. Saya juga diminta menghubungi Jakarta. Aneh kan???" tilis Irwan. Irwan juga melakukan hal yang sama dengan Arie Suryanta, mengganti antenna Kabelvision dengan antenna biasa untuk menonton sepakbola. "Tapi, apakah setiap mau lihat pertandingan sepakbola di Indosiar dan RCTI, saya harus ganti kabel Kabelvision dengan kabel antenna biasa?" lanjut Irwan. Eka Putra, pelanggan Kabelvision, menduga siaran langsung sepakbola yang tidak dapat disaksikan di Kabelvision mungkin ada kaitannya dengan siaran eksklusif Indovision yang menyiarkan secara langsung semua pertandingan sepakbola dari 9 liga sepakbola di dunia. Bila memang begitu, seharusnya Kabelvision menyampaikan pengumuman resmi tentang hal ini kepada para pelanggannya. "Kabelvision tidak menyampaikan pengumuman resmi tentang hal ini. Hanya ada keterangan bahwa siaran terganggu karena adanya pergeseran posisi matahari (???). Itu yang saya ingat dari pengumuman di layar channel RCTI 3 hari yang lalu," tulis Eka.Detikcom telah berusaha menghubungi Kabelvision, Kamis (22/9/2005). Namun, hingga berita ini diturunkan, Kabelvision belum mau memberikan tanggapan atas kasus ini.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini