"Dari mana data tersebut? Saya kira tidak benar. Pak Amien Rais sudahlah, jangan menebar fitnah. Kalau memang tim kami melakukan tindakan tersebut, maka silakan laporkan kepada pihak yang berwenang, silahkan laporkan kepada Bawaslu, atau siapapun," kata juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily di Millennium Hotel, Tanahabang, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
"Kan Pak Amien Rais itu kan mantan guru besar ilmu politik tahu bagaimana mekanisme yang harus dilalui kalau ditemukan kecurangan-kecurangan dari penyelenggara pemilu ini. Tidak hanya sekedar menebar fitnah seperti itu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ace meminta Amien melaporkan kepada penyelenggara pemilu jika ada temuan soal bagi-bagi sembako sesuai mekanisme undang-undang. Ia pun mempertanyakan mengapa sebelum gelaran pemilu dimulai, Amien yang juga Ketua Dewan Pengarah BPN ini, sudah bicara soal kecurangan.
"Ini menunjukkan kalau memang Pak Amien Rais sudah ingin melakukan delegitimasi terhadap pemilu, bahkan menggunakan kata-kata yang menurut saya sangat tidak pantas, yaitu 'geruduk'. Itu kan artinya sama saja dengan ingin melakukan kekerasan di dalam konteks pemilu. Padahal pemilu ini ajang untuk melakukan upaya memilih pemimpin yang terbaik melalui TPS-TPS, bukan geruduk-geruduk," ungkap Ace.
Baca juga: Serangan Bertubi Amien Rais untuk Mas Kowi |
Sebelumnya, Amien menyinggung politik uang yang masuk dari kecamatan hingga kelurahan. Namun, menurutnya, politik uang yang paling berbahaya adalah ketika sudah menyentuh pimpinan negara paling tinggi.
"Tapi kalau yang kena itu pucuknya negara, ini adalah tanda dari sebuah kiamat kecil, kiamat bangsa bersangkutan," ucap ucap Amien saat berbicara di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Amien, yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kemudian menyinggung capres petahana Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Amien mengatakan kemenangan Jokowi di Pilpres 2014 karena kampanyenya didanai pengembang.
"Kita masih ingat ketika Ahok dalam briefing dengan Pemda Jakarta waktu itu, sekarang masih ada di YouTube, dia katakan 'Eh saya kasih tahu ya, kamu nggak tahu toh, Pak Jokowi itu menang presiden karena pengembang.' Jadi pengembang ini yang membayari kemenangan Pak Kowi ini, Pak Kowi," kata Amien.
"Jadi kalau orang Indonesia, kalau Pak Soeharto, Pak Harto, Pak Sutarno, Pak Tarno, kalau Jokowi, Pak Kowi," imbuhnya.
Dia pun mengimbau masyarakat waspada terhadap praktik politik uang. Amien yakin pasangan nomor urut 02 bisa menang meski ada indikasi politik uang dalam Pemilu 2019.
"Teman-teman biasanya paling, kubu mereka kuat masuk ke desa, kecamatan, bahkan dikawal baju cokelat bagikan sembako untuk pilih pasangan 01 itu, tapi kalau saya semakin gendeng, semakin besar kemungkinan kalahnya, jadi insyaallah kita ini jadi kenyataan," kata Amien.
"Jadi kalau dibandingkan 01 itu, Prabowo-Sandi cekak uangnya, cekak intelijennya, hampir nggak punya apa-apa, nggak punya dukungan global dari negara tertentu, tapi insyaallah yang menang itu yang ditentukan Allah," lanjut dia.
(azr/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini