Danny Pomanto Minta Polisi Tangkap Emak-emak yang Fitnah Jokowi

Danny Pomanto Minta Polisi Tangkap Emak-emak yang Fitnah Jokowi

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Rabu, 13 Mar 2019 13:55 WIB
Foto: Wali Kota Makassar Ramdhan Danny Pomanto. (Ari Saputra-detikcom)
Makassar - Keberadaan emak-emak yang melakukan kampanye hitam ke Jokowi di Sulsel diduga kabur. Wali Kota Makassar Ramdhan Danny Pomanto meminta agar emak-emak itu segera ditangkap.

"Berarti itu direncanakan, kalau dia sampai menghilang berarti itu direncanakan, berarti ada orang di belakangnya, berarti itu disuruh," kata Danny Pomanto di kawasan industri Makassar, Daya, Rabu (13/3/2019).


Dia meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap emak-emak yang menggunakan atribut PKS itu untuk dimintai keterangan. "Harus ditangkap! Saya yakin polisi pasti mengejar. Saya yakin sekali," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu di lokasi yang sama, Kapolda Sulsel Irjen Hamidin menyebut video black campaign terhadap Jokowi masih ditelusuri. "Masih penyelidikan," kata Hamidin.

Seperti diketahui, informasi terbaru bahwa keberadaan emak-emak itu tidak lagi berada di Sulsel. "Sepertinya ibu itu tidak berada di Sulsel," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani.

Dia men
egaskan bahwa status video viral itu masih dalam tahap penyelidikan oleh pihaknya.

"Masih dalam penyelidikan," kata dia.

Sebelumnya, sebuah video viral di Sulsel tentang seorang ibu yang berkampanye untuk Prabowo Subianto. Ibu itu menyebut pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan menghapus kurikulum agama dan menghapus pesantren.


Pada video yang didapat detikcom, terlihat seorang ibu duduk di sebuah kursi dan terlihat sedang bertamu ke rumah penduduk. Ibu tersebut mengajak pemilik rumah untuk memilih pasangan nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau kita pilih Prabowo itu, kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita walaupun kita tidak menikmati. Tapi besok lima tahun atau 10 tahun akan datang ini, apakah kita mau kalau pelajaran agama dihapuskan oleh Jokowi bersama menteri-menterinya," kata ibu tersebut.

"Itu Kan salah satu programnya mereka. Yang pertama, pendidikan agama di hapus di sekolah-sekolah. Terus rencananya mereka itu menggantikan pesantren itu akan menjadi sekolah umum dan berbagai macam cara untuk ini," sambungnya.

Sebelum melanjutkan pembicaraannya, si pemilik rumah langsung memotong dan meminta izin untuk keluar rumah dengan alasan ada urusan.

"Selesai mi dulu di..tabe ka buru buru ka ini," kata pemilik rumah yang bersuara seorang pria itu dalam dialek Sulsel.


Simak Juga 'Emak-emak Pelaku Kampanye Hitam Diburu Polisi':

[Gambas:Video 20detik]

(fiq/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads