Kampanye Hitam Emak-emak di Makassar Dibantah 2 Menteri

Round-Up

Kampanye Hitam Emak-emak di Makassar Dibantah 2 Menteri

Yulida Medistiara, Ristu Hanafi - detikNews
Rabu, 06 Mar 2019 22:04 WIB
Kampanye hitam emak-emak di Makassar (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Seorang ibu di Makassar menjadi viral di media sosial karena melakukan kampanye hitam dengan menyebut capres petahana Joko Widodo (Jokowi) akan menghapus pelajaran agama jika terpilih kembali. Namun isu itu langsung dibantah dua menteri Kabinet Kerja, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy serta Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.

Bantahan pertama datang dari Muhadjir. Dia menegaskan tak ada rencana penghapusan pelajaran agama di sekolah.

"Berkenaan dengan adanya berita, baik yang termuat di media TV, online, maupun cetak, bahwa Kemendikbud akan menghapus pelajaran (agama) di sekolah, pada kesempatan ini saya tegaskan bahwa sama sekali tidak ada rencana penghapusan pelajaran agama di sekolah," kata Muhadjir seperti dalam video yang diunggah Kemendikbud di YouTube, seperti dilihat detikcom, Rabu (6/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhadjir menyebut hoax penghapusan pelajaran agama di sekolah beredar sejak 2017. Menurut Muhadjir, isu tersebut berawal dalam rapat bersama Komisi X DPR. Saat itu ia memaparkan terkait program penguatan pendidikan karakter atau TPPK yang ada di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

"Dalam pelaksanaannya, sekolah-sekolah dibolehkan atau dianjurkan menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan di luar sekolah, terutama dalam rangka penguatan karakter religius siswa. Jadi kerja sama itu tidak dimaksudkan menghapus pelajaran agama di sekolah, justru untuk memperkuat keberadaan pelajaran agama di sekolah," ungkapnya.


Sementara itu, Menag Lukman menjamin pemerintah tidak akan menghapus pelajaran agama.

"Tidak benar sama sekali. Selaku Menteri Agama, saya menjamin selama Indonesia berdasar Pancasila, dan itu akan selamanya, di mana sila pertama adalah berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, dan empat sila yang lain, itu semua adalah nilai-nilai agama," kata Lukman kepada wartawan seusai upacara Tawur Agung Kesanga menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1941 (2019) di kompleks Candi Prambanan, Rabu (6/3).

"Jadi Indonesia yang hakikatnya adalah negara yang sangat agamis karena semua warga negaranya adalah umat beragama. Tidak mungkin menghapuskan pelajaran agama di bumi Nusantara ini," tandasnya.


Video aksi emak-emak mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga door to door di Makassar jadi viral. Ibu-ibu yang tampak memakai baju berlogo PKS itu menyebut pelajaran agama dan pesantren akan dihapuskan bila Jokowi kembali terpilih.

Pada video yang didapatkan detikcom, Selasa (5/3), terlihat seorang ibu duduk di sebuah kursi dan terlihat sedang bertamu ke rumah penduduk. Dalam video itu, ibu tersebut mengajak pemilik rumah memilih pasangan nomor 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau kita pilih Prabowo itu, kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita, walaupun kita tidak menikmati. Tapi besok lima tahun atau 10 tahun akan datang ini, apakah kita mau kalau pelajaran agama dihapuskan oleh Jokowi bersama menteri-menterinya?" kata ibu tersebut.

"Itu kan salah satu program mereka. Yang pertama, pendidikan agama dihapus di sekolah-sekolah. Terus rencananya mereka itu mengganti pesantren. Itu akan menjadi sekolah umum dan berbagai macam cara untuk ini," sambungnya. (nvl/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads