BPN Beri Edukasi ke Emak PEPES yang Anggotanya Kampanye Hitam ke Jokowi

BPN Beri Edukasi ke Emak PEPES yang Anggotanya Kampanye Hitam ke Jokowi

Indra Komara - detikNews
Selasa, 12 Mar 2019 19:48 WIB
Ferry Mursyidan Baldan (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mengeliminasi relawan PEPES dari timses. BPN hanya memberikan edukasi saat hendak melakukan kampanye door to door.

"Tidak (dieliminasi), kita ingatkan, dalam prosesnya hati-hati, kita diikuti, yang merekam belum tentu teman kita. Maka saya mau nongkrong saja. Saya lihat kanan-kiri, ada-nggak kamera ke sini, ini lagi musim jebakan. Kita edukasi saja, kita beri peringatan kan kalau didengar tidak ada apa-apanya daya rusak dibanding juru kampanye sebelah," kata Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan, di Seknas Prabowo-Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Sedangkan soal hoax tujuh kontainer surat suara tercoblos, BPN mencoret tersangka yang mengaku sebagai relawan Prabowo-Sandiaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferry mengatakan relawan yang merugikan Prabowo-Sandiaga akan secara otomatis gugur sebagai 'timses'.





Kembali ke kasus tiga emak-emak relawan PEPES, Ferry justru tak mempersoalkan apa yang disampaikan saat door to door di Karawang itu. Sebab, menurutnya, hal tersebut bisa diberikan edukasi soal cara mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga.

"Kalau yang disampaikan oleh relawan itu kita bisa kasih ingatan, toh banyak juga tokoh tim 01 yang menyampaikan lebih sembarangan, coba lihat dialog TV, dalam forum, bahkan lebih parah lagi menyampaikan ininya, ininya, Pak Prabowo gini, ketika Pak Sandi dibilang anak mami, dibilang segala macam, ini kan lebih dari dua orang ini. Jadi menurut saya, dalam konteks pengawasan pelaksanaan pemilu, langkah preventif juga harus diperhatikan," tuturnya.

Dia mengingatkan agar para relawan berhati-hati saat kampanye door to door. Dia mengimbau supaya timsesnya berkampanye tanpa melakukan dokumentasi dan tidak menyebar berita yang belum valid kebenarannya.





"Saya kira apa sih daya rusak dua orang ini dibanding apa yang disampaikan? Kan tidak ini. Kita terus-menerus kita sampaikan, mulai dari yang hoax 7 kontainer kita sampaikan. Kalau ada berita, jangan Anda share, karena ini belum tentu, kemudian kalian ikut kampanye ke masyarakat, silakan foto-foto tapi jangan Anda sampaikan ucapannya, kan gawat ini. Ketemu di mana direkam. Makanya kita kerja yang mengejar dan rekam video," paparnya. (idn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads