"Data yang kami terima, warga rencananya membuat tiga titik sumur bor," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah Bob Rachmat saat dihubungi detikcom, Selasa (12/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun semburan gasnya itu hanya bertahan 5 menit. Setelah itu sudah tidak ada lagi semburan gas," kata Bob.
Warga berpindah ke titik kedua yang berada di samping rumah ketua RT setempat. Kali ini kedalaman penggalian sekitar 27 meter, yang kembali muncul semburan gas.
"Semburan gas setinggi 3-4 meter, sehingga mengenai atap rumah bagian samping Pak RT," ucap Bob.
"Berhubung volume semburan gasnya bertahan lama dan warga agak sulit mengendalikan semburannya, warga menyambungkan semburan gas tersebut dengan pipa air untuk dialirkan semburannya ke parit terdekat," imbuh Bob.
Penggalian dua titik yang sedianya untuk sumur itu dilakukan pada Minggu, 10 Maret 2019. Awalnya semburan gas itu sempat menjadi tontonan warga, tetapi kini semburan itu berhenti.
"Kini tidak ada lagi semburan gas," ucapnya. (dhn/dhn)











































