"Menjelang Pemilu 17 April 2019, hati-hati menggunakan hak pilihnya. Pilihlah dengan melihat bibit, bebet, dan bobotnya," kata Mahyudin, dalam keterangannya, Selasa (12/3/2019).
Di depan sekitar 200 emak-emak yang tergabung dalam Majelis Taklim Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mahyudin meminta jangan memilih karena berdasarkan "berjuang" yaitu beras, baju, dan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahyudin juga mengingatkan agar masyarakat jangan berkelahi karena pilihan yang berbeda.
Baca juga: MPR Minta KPU Rapikan Daftar Pemilih Tetap |
"Kita pilih pemimpin yang baik. Jangan berkelahi karena pilihan berbeda. Apalagi sampai pisah ranjang," candanya.
Padahal, menurut Mahyudin, calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subanto menunjukkan keakraban mereka. Kalau keduanya bertemu selalu berpelukan. Karena itu dia heran masyarakat di akar rumput justru berkelahi di lapangan.
"Jokowi bertemu dengan Prabowo di istana peluk-pelukan, cipika cipiki. Bapak ibu yang berkelahi di lapangan. Bodoh namanya itu," ujar Mahyudin.
Mahyudin menambahkan, jika masyarakat akar rumput berkelahi maka semua akan rugi. Untuk itu, ia meminta meski pilihan berbeda tapi tidak menimbulkan permusuhan.
"Karena kalau bapak ibu tidak punya duit, pinjamnya sama tetangga. Jangan gara-gara beda pilihan dalam Pilpres kita bermusuhan," imbuhnya.
"Yang senang Jokowi pilih Jokowi. Yang senang Prabowo pilih Prabowo," sambungnya.
Bagi Mahyudin, yang terpenting adalah warga menggunakan hak pilihnya dan tidak golput.
"Usahakan jangan golput. Kita datang ke TPS memilih pemimpin kita. Siapa pun yang terpilih mudah-mudahan membawa Indonesia lebih baik di masa yang akan datang," ujarnya.
Menurut Mahyudin, Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah Indonesia yang sejahtera dan warganya cerdas.
"Memberantas kemiskinan dan kebodohan. Itulah yang harus kita selesaikan. Kita ingin semua orang Indonesia sejahtera dan pintar. Jadi kita butuh alat pemersatu. Empat Pilar MPR adalah alat pemersatu bangsa," tutupnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir sebagai narasumber anggota MPR Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjafudian. (idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini