"Sudah bentuk paralon, belum terurai, dan itu yang diamankan, dan diteliti apa kandungan isi paralon itu," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2019).
Dedi menuturkan ada indikasi seruan aksi lone wolf dari kelompok teroris sehingga para sel tidur mempersiapkan serangan. Sebab, selain di Lampung, Densus 88 Antiteror juga telah mengamankan seorang pemuda di Kalimantan Barat yang hendak merampok bank untuk modal kegiatan teroris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengungkapkan instruksi tersebut tak diberikan secara langsung oleh kelompok teroris, melainkan melalui media sosial. Ditanyai apakah motif rencana penyerangan terkait kontestasi politik, dia menyebut tidak.
"Tidak melalui verbal, tapi di media sosial juga menyampaikan, setiap ada kesempatan melakukan jihad dan amaliyah, lakukan. Dari instruksi itu bisa dijabarkan sleeping cell yang terpapar," terang Dedi.
RIN ditangkap berkat laporan orang tuanya kepada anggota bhabinkamtibmas di Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (9/3/2019). Kepada polisi, orang tuanya mengaku RIN telah terpapar paham radikal dan hendak melakukan amaliyah di Polda Lampung dan markas polisi di Jakarta. (aud/dhn)











































