"SLO (Atase Polri di KBRI Kuala Lumpur) bersama Kementerian Luar Negeri sudah mengajukan permohonan kepds pihak PDRM untuk rencana pengembalian jenazah korban, baik saudara Ai dan Nuryanto. Tapi sampai hari ini masih menunggu jawaban dari PDRM," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2019).
Dedi menerangkan jika proses penyidikan tak memerlukan jasad Ai dan Nuryanto lagi maka Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur dan Atase Kepolisian di KBRI Kuala Lumpur akan memfasilitasi pengiriman jasad dua korban tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dedi, dua warga Pakistan yang diamankan karena mencurigakan masih berada di markas PDRM. Keduanya juga diketahui tersandung masalah keimigrasian. "Di mabesnya PDRM, terkait masalah pelanggaran keimigrasian. Aktor intelektual sampai hari ini masih terus dalam proses pengejaran oleh PDRM," ucap dia.
Jenazah Ujang Nuryanto (37) dan Ai Munawaroh (30) tak kunjung dipulangkan ke Indonesia dari Malaysia. Padahal proses identifikasi keduanya telah selesai.
Seperti diketahui, Nuryanto dan Ai pergi ke Malaysia untuk bisnis kain pada 17 Januari. Nuryanto yang merupakan pengusaha muda tekstil asal Kabupaten Bandung sudah setahun terakhir bisnis di negeri jiran.
Namun keduanya hilang kontak dengan keluarga pada 22 Januari. Hingga pada 26 Januari dikabarkan ada temuan potongan tubuh di pinggir sungai, Selangor, Malaysia. Setelah proses penelusuran dan penyelidikan polisi, mayat termutilasi itu adalah Nuryanto dan Ai.
Dalam kasus ini PDRM telah menahan dua pria asal Pakistan. Mereka adalah orang yang terakhir bertemu Ai dan Nuryanto di Selangor. (aud/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini