"Saya pribadi berharap dalam suasana pilpres hari ini, semua kita para pimpinan, para elite untuk saling jaga, saling melengkapi. Kelompok mana pun, baik pendukung 01 atau 02, jangan karena pilpres akhirnya kita meniadakan satu sama lain. Saya mengajak para elite sama-sama kita ikut mendinginkan pemilu yang tinggal kurang 40 hari ini supaya lebih kondusif, lebih tenang supaya lebih baik," kata Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria, kepada wartawan, Jumat (8/3/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita ikut sama-sama agar pilpres ini baik. Soalnya kita butuh elite bisa jaga lingkungan masing-masing. Mereka punya pengikut, punya simpatisan. Hasto sebagai sekjen partai dan Rocky sebagai pengamat, ahli, punya pengikut yang banyak juga," sebut Riza.
"Jadi mudah-mudah ini bisa jadi pelajaran. Kalau semua seperti ini para elite nanti rakyat yang bingung, yang satu bicara yang ini, yang meniadakan satu sama lain," imbuhnya.
Riza lalu mengajak semua pihak selalu menggunakan akal sehat dalam menyikapi segala hal yang terjadi menjelang Pemilu 2019.
"Kita gunakan akal sehat, rasional dalam batas yang wajar," ucapnya.
Sebelumnya, Hasto dan Rocky Gerung terlibat 'perang' kata-kata. Hasto menilai Rocky Gerung telah menghina pahlawan nasional KH Agus Salim. Dia lalu meminta Rocky melepaskan statusnya sebagai warga negara Indonesia (WNI).
"Pernyataan Rocky Gerung sangat menyakitkan, tidak memahami persoalan bersejarah bangsa. Karena itu, mencabut saja tidak cukup. Kami meminta yang bersangkutan meninggalkan kewarganegaraan Indonesia kalau tak bisa hormati pahlawan. Itu sikap PDIP," kata Hasto dalam keterangan tertulis.
Rocky Gerung kemudian menanggapi pernyataan Hasto itu. Dia lalu mengungkit pengalamannya mengajar di Megawati Institute. Ia berbicara tentang dungu.
"Astaga! Ini partai marah-marah karena tak paham sejarah," ucap Rocky di Twitter-nya, Jumat (8/3).
"Saya pernah jadi pengajar di Megawati Institute, dan mengajarkan satire itu, tuan Hasto! Mengapa masih dungu?" sebut Rocky.
Pengacara Sebut Rocky Gerung Nggak Percaya Pasal Penodaan Agama? Simak Videonya:
(ibh/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini