"Hal tersebut harus diperhatikan serius oleh pemerintah. Jangan sampai pembangunan justru membawa dampak buruk, yaitu menyengsarakan rakyat kecil," kata anggota Direktorat Advokasi BPN, Habiburokhman, kepada wartawan, Jumat (8/3/2019).
Aduan ibu itu soal pembebasan lahan yang diduga belum dibayarkan membuat Habiburokhman bertanya-tanya. Dia mempertanyakan soal klaim ganti untung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habiburokhman merupakan politikus asal Lampung. Dia mengkritik pembangunan jalan tol yang baru diresmikan Jokowi itu.
"Selain itu, saya sebagai warga asal Lampung belum melihat urgensi tol di sana karena, untuk melewatinya, masyarakat mesti membayar yang cukup mahal," sebut Ketua DPP Partai Gerindra itu.
"Yang diperlukan rakyat adalah pelebaran jalan di ruas tertentu, antara lain Bakauheni-Bandar Lampung, tapi mungkin hal itu tak menguntungkan investor," kritik Habiburokhman.
Ditanya seusai peresmian, Jokowi mengatakan akan mengecek aduan ibu tersebut. "Ya saya cek segera. Ya biasa, sebuah pekerjaan besar seperti ini pasti ada yang tercecer satu-dua. Yang paling penting, setelah ini segera diselesaikan," kata Jokowi.
Soal ibu yang mengadu belum menerima ganti rugi pembebasan lahan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil juga buka suara. Sofyan memang ikut mendampingi Jokowi.
"Tadi ibu-ibu itu yang lari (menuju ke Jokowi) mengatakan bahwa tanahnya belum dibayar," kata Sofyan saat ditemui seusai peresmian Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jumat (8/3).
Pascakejadian itu, pihaknya akan mengecek kebenarannya. Namun dia memastikan pembebasan lahan jalan tol pasti sudah dibayar ke masyarakat yang sebelumnya menempati lahan tersebut.
"Ini kita akan lihat secara detail, nggak mungkin belum dibayar," sebutnya.
Simak Juga 'Seorang Ibu Terobos Barikade Paspampres, Pingsan di Depan Jokowi':
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini