Usai Diperiksa Bareskrim, Robertus Robet Minta Maaf Lagi soal Orasi

Usai Diperiksa Bareskrim, Robertus Robet Minta Maaf Lagi soal Orasi

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Kamis, 07 Mar 2019 14:50 WIB
Robertus Robet (Foto: Nur Azizah Rizki Astuti/detikcom)
Jakarta - Aktivis dan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Robertus Robet, kembali meminta maaf bila orasinya dianggap menghina TNI. Dia pun menyerahkan kasus hukumnya pada Polri.

"Oleh karena orasi itu saya menyinggung dan dianggap merendahkan institusi, saya pertama-tama mengucapkan permohonan maaf. Tidak ada maksud," kata Robet di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2019).

Robet mengaku menjalani pemeriksaan dengan baik. Dia juga mengaku diperlakukan dengan baik selama pemeriksaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Namun demikian saya menyatakan bahwa saya semalam diperiksa dan diamankan pihak polisi saya diperlakukan baik selama diperiksa," ucap Robet.

"Dan bagaimana kelanjutan hukum saya serahkan pihak Polri melanjutkanya," imbuhnya.

Robet sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian. Robet diduga menghina TNI ketika mempelesetkan mars ABRI saat aksi Kamisan di depan Istana.

Robet diduga melanggar Pasal 45 A ayat (2) jo 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 207 KUHP terkait tindak pidana menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dan/atau berita bohong (hoax), dan/atau penghinaan terhadap penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia.


Penetapan tersangka Robet berawal dari beredarnya video saat ia berorasi di depan Istana. Dalam video tersebut, Robet tampak menyuarakan:

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Tidak berguna
Bubarkan saja
Diganti Menwa
Kalau perlu diganti pramuka

Tidak lama kemudian, Robet melakukan klarifikasi atas video yang beredar. Robet menegaskan tidak menghina TNI. (azr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads