"Untuk menanggapi pernyataan Saudara Arief Poyuono, maka kita perlu melihat data supaya tidak bias. Data BNN hasil kerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2011 yang saya gunakan terlampir," kata Benny dalam pesan singkat kepada detikcom, Selasa (5/3/2019).
Benny kemudian mengirimkan file 'Hasil Penelitian Narkoba yang Beredar dan Disita 2011'. Sumber dari penelitian dalam file itu adalah Pusat Penelitian Kesehatan UI. Perlu dicatat, pada 2011, Jokowi belum menjabat presiden. Lalu, bagaimana dengan pernyataan Poyuono?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi bukan hanya sekarang, dari era pemerintahan sebelumnya memang begitu," tutur Benny.
Benny mengatakan permasalahan narkoba adalah permasalahan dan tanggung jawab semua pihak. Pencegahan bisa dimulai dari level keluarga.
"Kalau setiap keluarga mampu membina anak-anaknya agar kebal terhadap pengaruh narkoba maka kontribusinya sangat signifikan dalam menekan pasar narkoba. Kita perlu menjaga dan melindungi anak-anak kita yang sering kali dijebak, diperdaya, ditipu, dipaksa oleh pengedar narkoba sehingga mereka jadi korban," tutur Benny.
"Istilah korban lebih tepat disematkan pada anak-anak seperti ini. Kalau orang dewasa dengan pengetahuannya, penalarannya, sudah tahu tentang dampak narkoba, maka semua kembali pilihannya ada pada dia. Di sinilah kuncinya yaitu ukuran etika dan moralnya. Mau pilih rusak karena narkoba atau tidak. Mau mengorbankan keluarganya atau tidak. Jadi tidak perlu menyalahkan pihak lain karena itu pilihan dia," sambungnya.
Saksikan juga video 'Polisi: Andi Arief Ditangkap Sendirian, Tidak Ditemukan Narkoba':
(fjp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini