"Sudah ada sekitar 150-an ekor anjing liar yang dieliminasi, tersebar di semua kecamatan di Mataram," ujar Kadis Pertanian Mataram H Mutawalli kepada detikcom, Minggu (3/3/2019).
Dia menyebut hingga tahun 2019, jumlah anjing liar di Mataram sekitar 10 ribu ekor anjing. Pengendalian populasi dilakukan berawal sejak rabies dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) di Dompu dan menyusul di Sumbawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya laporan 12 orang warga yang terkena gigitan anjing juga membuat Dinas Pertanian Mataram membetuk tim gerak cepat sebagai upaya pencegahan melalui eliminasi dan vaksinasi serta sosialisasi bahanyanya virus rabies.
Vaksinasi diberikan secara cuma-cuma bagi hewan peliharaan yang berpotensi sebagai pembawa rabies. Selain itu warga yang terkena gigitan juga diberikan vaksin dan perawatan intensif.
Hingga Jumat (1/3) malam, operasi eliminasi yang sudah dilakukan Pemkot di kecamatan Cakranegara, Sekarbela dan Mataram. Mutawalli menyatakan ada sekitar 20 surat dari masyarakat yang mengajukan untuk dilakukan eliminasi.
"Kami tidak membasmi anjing liar, tapi kami mengendalikan populasi karena sudah terlalu banyak dan cukup mengganggu ketentraman masyarakat," ungkap dia.
Program vaksinasi dan pengendalian populasi anjing liar itu akan terus dilakukan setiap bulan.
Saksikan juga video 'Bantai Ribuan Anjing, Warga Dompu Melawan Rabies':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini