"Kalau Anda tanya saya sebagai pribadi, saya akan menyampaikan bahwa kondisi-kondisi semacam ini hendaknya memang sudah menjadi hal yang diantisipasi secara maksimal oleh polisi, oleh rekan-rekan Bawaslu. Sehingga dengan demikian maka seluruh peristiwa kampanye baik itu pilrpes maupun pileg itu kemudian kalaupun ada pihak-pihak yang ingin menganggu, dengan cara-cara apapun sudah bisa diantisipasi," ujar HNW, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/2/2019).
Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu pun meminta Bawaslu dan polisi untuk segera mengusut tuntas insiden tersebut. Apalagi, kericuhan diduga timbul karena adanya pihak yang membawa spanduk Jokowi-Ma'ruf Amin di lokasi acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau kemudian ternyata terjadi penghadangan, pembakaran atribut dan lain sebagainya, ya saya berharap ini segera polisi melakukan tindakan operasional, Bawaslu juga. Tapi harus dilakukan berdasarkan bukti, fakta-fakta hukum, dan jangan karena framing dan atau jangan karena perilaku yang memunculkan apa yang disebut sebagai pilih kasih, tebang pilih, tumpul ke kawan, tajam ke lawan. Jangan dong," imbuh HNW.
Kericuhan di luar area kampanye Prabowo di DIY itu terjadi pada Rabu (27/2) kemarin. Kericuhan itu tepatnya terjadi di luar gedung atau tepatnya di pinggir Jalan Magelang Km 4,5.
Kericuhan bermula ketika massa yang mengawal Prabowo mengaku lebih dulu dilempari batu lalu mengejar pelaku pelemparan. Dari yang dikejar itu, saksi mata mengaku melihat dua orang di antaranya membawa spanduk Jokowi-Amin.
Polisi sendiri menegaskan tidak ada yang ditahan terkait ricuh yang terjadi siang kemarin itu. Polisi mengaku menghalau dengan tembakan agar insiden tidak menjalar menjadi bentrokan fisik.
"Nggak ada yang diamankan karena kita konsen menghalau jangan sampai bentrok," kata Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah.
Simak Juga Detik-detik Kericuhan yang Picu Tembakan di Kampanye Prabowo:
(azr/mae)