"Ya nggak apa-apa dilaporin, nanti biar Bawaslu yang proses. Nanti kita akan ikuti prosesnya apa yang akan dilakukan Bawaslu," kata Koster di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Kamis (21/2/2019).
Koster menambahkan dirinya tak merasa melakukan pelanggaran karena itu dilakukan ketika hari libur. Dia juga menyebut tak menggunakan fasilitas negara dan melakukan ajakan itu secara spontan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu hari libur, karena itu tidak perlu cuti. Kemudian saya juga tidak menggunakan fasilitas negara waktu itu dan itu tidak didesain secara khusus, tetapi spontanitas," jelasnya.
Dia pun mempersilakan timses capres-cawapres Prabowo-Sandiaga juga melakukan kampanye. Koster menyebut, selama musim politik, wajar jika dalam setiap kesempatan dilakukan sosialisasi capres-cawapres yang diusung.
"Kalau nomor 2 bikin acara yang sama kan boleh juga, kita nggak ributin. Namanya juga tahun politik, kan mesti aktif begitu," terangnya.
Hingga saat ini Koster mengaku belum mendapat panggilan Bawaslu. Dia pun berjanji untuk kooperatif.
"Belum ada panggilan dari Bawaslu. Iya dong, kalau diproses," jawabnya.
Sebelumnya, ajakan Koster untuk memilih Jokowi di acara Millennial Road Safety Festival, yang digelar Polri, disoal Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Provinsi Bali. BPD Prabowo-Sandi lalu melaporkan dugaan kampanye tersebut ke Bawaslu.
"Laporan resmi dari Bappilu, tim advokasi kita terkait acara kemarin bahwa tidak ada keselarasan acara, safety riding tapi ada kalimat kampanye. Ini sudah tidak nyambung, pasti ada pelanggaran. Kami mohon Bawaslu menindaklanjuti," kata Ketua Juru Bicara BPD Prabowo-Sandi Bali, I Made Gede Ray Misno, saat jumpa pers di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jl Kapten Tantular, Denpasar, Bali, Senin (18/2). (asp/rvk)











































