"Om itu tembak dia (korban) dari dalam (rumah) ke luar (rumah). Sementara ditembak, dia angkat tangan dan sempat mengatakan 'Om... beta seng (saya tidak), Om beta seng Om...,'" kata ibu korban, An Louhenapessy, di kantor Polres Pulau Ambon dan Pulau Lease, Rabu (20/2/2019).
Penembakan terjadi pada Selasa (20/2) pada pukul 03.13 WIT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan ibu korban ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk melengkapi berkas penyidikan sehari sebelumnya telah melaporkan. Pihak keluarga korban menyayangkan sikap pelaku penembakan yang tidak mau menyampaikan permintaan maaf dan malah mengelak bahwa luka yang dialami korban merupakan luka lama.
Padahal, menurut ibu korban, korban sendiri yang mencabut peluru dari senapan angin, sedangkan peluru telah diserahkan ke kepolisian.
"Tadi polisi kasih ketemu dengan peluru duduk bersamaan supaya ada kata maaf karena sudah salah tapi ini pelaku langsung bilang itu luka lama, itu bekas luka dan dia tembak kucing. Padahal dia yang cabut peluru sendiri dan peluru sudah diserahkan ke polisi," ujarnya kesal.
Hingga kini peluru penembakan anak yang mengambil mangga masih dalam penyidikan polisi. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini