Gembala Sapi di Makassar Dianaya hingga Pingsan

Gembala Sapi di Makassar Dianaya hingga Pingsan

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Rabu, 20 Feb 2019 12:22 WIB
Gembala Sapi di Makassar Dianaya hingga Pingsan (Opik/detikcom)
Jakarta - Seorang gembala sapi dianiaya karena sapi yang digembalakannya masuk ke rumah warga. Gembala muda ini bahkan sampai pingsan saat dianiaya.

Gembala ini diketahui bernama Reza (16). Sebelum kejadian pada Selasa (19/2) siang kemarin, dia sedang menggembalakan sapi milik Daeng Sikki di sebuah tanah di kompleks Perumahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

"Kepala saya dipukul pakai kayu besar sampai pingsan," kata Reza saat ditemui detikcom di kediamannya di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu (20/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Reza bercerita sapi-sapi yang digembalakan dirinya saat itu diletakkan di sebuah rumah kosong. Karena merasa haus, dia lalu menuju warung terdekat untuk membeli minuman. Tiba-tiba ada seorang warga yang berteriak agar sapi yang digembalakan Reza dijaga.

"Saya cuman beli minum. Saat kembali, saya langsung dilempar batu besar dan kena kaki saya. Lalu saya lari dan belakang saya dipukul kayu besar dan saya pingsan," ungkapnya.

Dikatakannya, pria yang memukulnya itu dikenal dengan sebutan Haji Madol. Tanpa bertanya apa-apa, Reza langsung dianiaya. Tidak hanya itu, Reza juga sempat menunjukkan bekas luka lebam di bagian leher akibat hantaman kayu.

"Saya diselamatkan sama tetangganya. Dia kasih saya air minum dan usap kepala saya dengan balsem saat saya sadar," ungkapnya.

Di lokasi yang sama, orang tua Reza, Acce, mengaku sedih atas penganiyaan yang menimpa anaknya.



"Kalau anak-anak kan tinggal dikasih tahu atau dimarahi atau dicubit kalau nakal. Bukan dipukul sampai pingsan. Kalau anak ini mati bagaimana?" kata Acce dengan nada kesal.

Dia mengaku sudah dua bulan ini anaknya menjadi gembala sapi untuk mencari tambahan uang jajan. Apalagi, Reza sudah tidak bersekolah. Setelah penganiayaan ini terjadi, keluarga besar Reza pun marah dan meminta tidak ada perdamaian antara pelaku dan pihaknya.

Sementara itu, Kapolsel Manggala Kompol Hasni saat dimintai konfirmasi terpisah membenarkan kejadian penganiayaan ini.

"Korban dan keluarganya sudah melaporkan ke kami soal dugaan penganiayaan ini," ungkapnya lewat sambungan telepon. (fiq/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads