Menurutnya, Indonesia adalah gagasan karena dahulu di bumi Nusantara terdiri dari banyak identitas kelompok. Jika tak berbesar hati, sentimen perpecahan akan menghantui Indonesia.
"Bayangkan, jaman dulu kita bisa bertetangga di Ambon, desa muslim dan Kristen mereka bisa saling membantu dalam membangun tempat ibadah," katanya pada acara Dialog Kebangsaan di Stasiun Merak, Senin (18/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suatu daerah di Indonesia, lanjutnya, tidak mungkin mensterilkan diri dari orang-orang yang berasal dari daerah lain. Hal itu mengingat saat ini Indonesia memasuki era keterbukaan informasi.
"Banten tidak mungkin mensterilkan diri sendiri, karena teknologi informasi membawa ini," tuturnya.
Untuk itu, melalui acara Dialog Kebangsaan, kata dia, dirinya bersama beberapa tokoh akan roadshow mulai daei Merak hingga Banyuwangi untuk menggaungkan bahwa Indonesia tidak boleh hancur oleh perbedaan.
"Jelajah Kebangsaan ini kami mengajak ayo kita lebih arif menyikapi situasi seperti ini," katanya.
Simak Juga 'Mengenang Politik Kemanusiaan Ala Gus Dur':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini