"Pak Prabowo sedang menunjukkan bagaimana seorang pemimpin mengetahui dan memahami persoalan rakyatnya. Persoalan kebangsaan yang disampaikan Pak Prabowo, mulai masalah harga, air, energi, sampai kekayaan negara, adalah persoalan-persoalan yang tidak banyak diselesaikan dalam empat tahun terakhir ini. Jadi ini bukan sekadar klise, tapi ini persoalan bangsa hari ini," kata jubir BPN, Handi Risza, kepada wartawan, Sabtu (16/2/2019).
Handi mengatakan, dalam empat tahun terakhir ini, tidak banyak perubahan yang dilakukan pemerintah. Menurut dia, pemerintah sekarang justru disibukkan oleh polemik internal yang kontraproduktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Handi, pemimpin itu justru bukan hanya teriak slogan kerja saja. Tetapi, lebih dari itu, menurut Handi, pemimpin harus memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa.
"Pemimpin yang memulai dengan mengetahui persoalan rakyatnya bukan hanya sekedar kerja, kerja, kerja, tapi tidak tahu apa yang dikerjakan. Pemimpin yang akan memberikan solusi bukan hanya sekedar pencitraan belaka yang kemudian meninggalkan banyak PR untuk diselesaikan," tuturnya.
Sebelumnya, TKN Jokowi-Ma'ruf menilai pidato kebangsaan yang disampaikan oleh Prabowo klise dan tidak menawarkan solusi. Materi pidato yang dipaparkan Prabowo di Semarang, Jawa Tengah, juga disebut minim substansi.
"Pidato kebangsaan Prabowo di Semarang kembali mempertontonkan seperti biasa, penuh retorika, klise, dan tanpa solusi. Prabowo menyampaikan akan menurunkan harga pangan tapi tak menjelaskan bagaimana cara menurunkan harga pangannya tersebut. Apa yang disampaikannya tidak ada substansi yang mendalam dan solutif," kata jubir TKN, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan.
Saksikan juga video 'Pidato Kebangsaan Prabowo Bicara Indonesia ke Arah Keterpurukan':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (knv/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini