"Pemimpin itu tugasnya menggugah, membakar semangat. Generating, menggerakan kesadaran publik. Konsepnya harus bisa diresapi oleh publik. Seperti Bung Karno, menggugah kesadaran. Inggris kita linggis, Amerika kita setrika. Hadir setiap katanya di batas sadar kolektif. Kita akan semakin disegani dunia bila pemimpin republik ini mampu menggerakan kesadaran publik internasional dengan pidatonya. Masalah kita itu memang tidak sadar kalau kita bermasalah, nah pidato Mas Prabowo itu jelas solusinya," kata jubir BPN, Faldo Maldini, kepada wartawan, Sabtu (16/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tim petahana anggap klise, yo aku rapopo. Masalah kita itu klise semua di Republik ini. Data beras saja masih tumpang tindih sejak negara ini merdeka, masa menteri adu mulut sama Kabulog. Bilangnya saling kontrol, jangan sampai Mendagri ikut dikontrol pula sama Menpora. Ini kan sudah kacau konsepsi bernegaranya," ucapnya.
Faldo juga menanggapi soal pidato Prabowo yang dinilai tak menghadirkan solusi terhadap permasalahan bangsa Indonesia. Menurut dia, pemerintah yang seharusnya memfasilitasi lahirnya gagasan dari setiap elemen bangsa.
"Kalau mau solusi yang teknis, kita kumpulkan ahli-ahli adu ilmu, NGO adu gagasan, milenial diskusi, negara fasilitasi jadi kebijakan yang berkualitas. Jadi, jangan anggap semua solusi itu ada di pemerintah. Petahana hari ini tidak seperti yang dulu lagi, yang mau lima puluh kali makan sama pedagang buat cari solusi. Seorang pemimpin yang sadar pentingnya partisipasi dalam merumuskan solusi," ujarnya.
Sebelumnnya, TKN Jokowi-Ma'ruf menilai pidato kebangsaan yang disampaikan oleh capres Prabowo Subianto klise dan tidak menawarkan solusi. Materi pidato yang dipaparkan Prabowo di Semarang, Jawa Tengah juga disebut minim susbtansi.
"Pidato kebangsaan Prabowo di Semarang kembali mempertontonkan seperti biasa: penuh retorika, klise dan tanpa solusi. Prabowo menyampaikan akan menurunkan harga pangan tapi tak menjelaskan bagaimana cara menurunkan harga pangannya tersebut. Apa yang disampaikannya tidak ada substansi yang mendalam dan solutif," kata jubir TKN, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan.
Saksikan juga video 'Pidato Kebangsaan Prabowo Bicara Indonesia ke Arah Keterpurukan':
(knv/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini