Demi Operasi Katarak Gratis, Sunarsih Tempuh 460 Km dengan Bus

Demi Operasi Katarak Gratis, Sunarsih Tempuh 460 Km dengan Bus

Tia Reisha - detikNews
Jumat, 15 Feb 2019 12:52 WIB
Sunarsih bersama anak dan menantunya (Tia Reisha/detikcom)
Makassar - Sunarsih (70), seorang warga Katulungan, Sukamaju, Sulawesi Selatan, rela menempuh perjalanan sekitar 460 kilometer untuk menjalani operasi katarak gratis. Perjalanan itu ia tempuh menggunakan bus selama semalam hingga tiba di lokasi operasi, yakni di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan.

Untungnya, perjalanan jauh tersebut tidak ia tempuh sendiri. Ia ditemani anaknya, Sri Wardaningsih (40), dan menantunya, Hajanti (56). Ketiganya berangkat dari Sukamaju pada Senin (11/2) sekitar pukul 19.00 Wita dan tiba di lokasi keesokan harinya, Selasa (12/2), pada jam yang sama.

Karena keterbatasan biaya, Sunarsih terpaksa membiarkan mata sebelah kanannya mengalami katarak kurang-lebih 10 tahun. Dulu mata sebelah kirinya pun sempat mengalami penyakit serupa, tapi sudah bisa disembuhkan lewat operasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasi katarak gratis ini digelar oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) di RS Bhayangkara pada 13-14 Februari. Sunarsih menjadi salah satu dari 150 penderita katarak yang menjalani operasi gratis tersebut di wilayah Makassar.


"Kami ke sini naik bus selama 1 malam. Berangkat pukul 7 malam dan sampai di sini pukul 7 malam juga. Kami lihat dari pengumuman di sini ada operasi katarak dari kerja sama Sido Muncul. Saya tanya-tanya dokter di sini. Saya yang tahu infonya dari sini, terus saya telepon akhirnya beliau (Sunarsih) bilang iya," ujar Hajanti, Kamis (14/2/2019).

Hajanti, yang bekerja di RS Maros, Makassar, menceritakan baru menerima informasi tentang operasi tersebut saat mengantar seorang pasiennya ke RS Bhayangkara. Setelah mengetahui informasi tersebut, ia pun langsung menghubungi sang mertua.

"Sebenarnya harus langsung berangkat. Jadi Senin berangkatnya karena harus ada pemeriksaan dulu, ditanya semua riwayat penyakit. Jadi harus berangkat malam itu juga. Akhirnya cari bus di sana yang jam 7 malam lalu sama-sama berangkat. Jam 7 pagi istirahat sebentar, lalu saya bawa ke sini untuk pemeriksaan," lanjutnya.

Setelah selesai operasi, Sunarsih mengaku sudah bisa melihat dengan lebih baik. Tidak seperti saat masih menderita katarak, yang sering membuat kepalanya terasa pusing dan matanya terus berair.

"Ini katarak sudah lama, sudah 10 tahun. Yang dirasa pusing, mata juga berair terus. Alhamdulillah sekarang sudah enak, sudah bisa lihat, dua-duanya sudah terang. Operasinya terasa ringan, tidak merasa apa-apa, tahu-tahu sudah selesai," ungkap Sunarsih.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Sido Muncul karena sudah menggelar operasi katarak gratis di Makassar sehingga ia kini bisa melihat lagi.

"Terima kasih kepada Sido Muncul. Semoga ada lagi. Semoga pasien-pasien cepat sembuh. Semoga ke sini lagi Sido Muncul. Semoga petugasnya sehat-sehat, umur panjang," ucap Sunarsih.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat menjenguk pasien operasi katarak.Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat menjenguk pasien operasi katarak. (Tia Reisha/detikcom)

Melihat perjuangan Sunarsih demi menjalani operasi katarak gratis, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan ke depannya bantuan sosial ini akan diusahakan untuk digelar di daerah lainnya yang masih sulit dijamah.


"Saya kasihan, prihatin, melihat mereka datang dari jauh, ada yang sampai 5 jam perjalanan. Ke depannya, kami usahakan untuk mengadakan operasinya di daerah-daerah lain supaya yang lebih dekat," tutur Irwan.

Ia menyampaikan operasi katarak ini sudah dilakukan oleh Sido Muncul sejak 2011. Bantuan sosial ini merupakan bentuk dukungan atas program pemerintah untuk mengurangi jumlah penderita katarak di Tanah Air.

"Operasi katarak gratis ini sudah dilakukan Sido Muncul sejak 2011. Saya senang membantu masyarakat, khususnya mereka yang menderita kebutaan karena katarak. Apalagi rata-rata penderita katarak berumur 40-50 tahun, masih dalam umur produktif. Sehingga, melalui pengobatan ini saya harap mereka bisa kembali beraktivitas. Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam rangka mengurangi jumlah penderita katarak di Indonesia," pungkas Irwan. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads