"Mungkin tak sengaja kali itu," ujar Cak Imin di Lapangan Prawatasari, Jalan Surya Kencana, Sawah Gede, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis (14/2/2019).
Menurut Cak Imin, pose 'dua jari' bisa diartikan bermacam-macam. Dari lambang victory (kemenangan) hingga peace (kedamaian).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, ia mengklaim 98 persen warga Nahdlatul Ulama (NU) memilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Targetnya, kata Cak Imin, warga NU 100 persen harus memilih paslon nomor urut 01 itu.
"Alhamdulillah hasil survei internal kami 98 persen warga NU memilih Kiai Ma'ruf Amin dalam persiapan Pilpres 2019. Kita bekerja sekuat tenaga sampai 100 persen warga NU harus memilih Kiai Ma'ruf Amin," tuturnya.
Sebelumnya, foto yang sempat viral itu menampilkan 10 hakim memakai toga merah. Satu di antaranya perempuan dan berjilbab. Mereka, dengan senyum lebar, berfoto bersama dengan jari jempol dan telunjuk mengacung. Bentuk jari itu menyerupai salam yang biasa digunakan oleh tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam kampanye.
Pihak PN Jakpus sudah memberikan klarifikasi. Mereka menyebut pose para hakim itu bukan bentuk dukungan ke Prabowo-Sandi, melainkan merupakan pose dengan gaya pistol.
Simak Juga 'Acungkan Dua Jari di Parade PDIP, Hasto Tegur Simpatisan':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini.
(elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini