"Kita ingin di Jakarta ada keadilan. Kota ini harus beri kesempatan pada semua, termasuk buruh. Pekerja yang dapat upah layak akan bekerja lebih produktif karena dia dapat upah layak," kata Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besaran UMSP itu berbeda-beda tergantung sektor pekerjaannya. Ada yang dihitung harian, tetapi ada pula yang bulanan. Untuk sektor bangunan dan pekerjaan umum, penetapan UMSP dengan hitungan harian yaitu paling rendah Rp 157.643 per hari untuk pekerja, tukang babat rumput, hingga tukang pasang pipa, sedangkan paling tinggi yaitu Rp 194.274 untuk mandor dan operator alat berat.
Sedangkan sektor pekerjaan lainnya dihitung bulanan dengan besaran variatif. Sebagai contoh untuk sektor logam, elektronikm dan mesin yang pekerjaannya meliputi industri motor listrik, generator, transformator, peralatan pengontrol, dan industri trafo termasuk memproduksi KWH meter ditentukan UMSP sebesar Rp 5.000.443.
Untuk terendahnya sebesar Rp 3.950.000 untuk pekerja di sektor industri pakaian jadi rajutan. Pekerja lain dari sektor-sektor yang disebutkan di atas besaran UMSP bervariatif di kisaran Rp 4 jutaan.
Dari penetapan UMSP itu, Anies mengakui ada keberatan dari pengusaha. Namun dia ingin pertumbuhan ekonomi di Jakarta tak hanya dirasakan pengusaha tapi juga buruh.
"Ya kalau mereka (pengusaha) keberatan nggak apa-apa, jalani aja. Pertumbuhan usaha jangan hanya menguntungkan yang punya modal tapi juga tenaga kerja. Kalau tidak, ketimpangan jalan terus," ujar Anies.
Anies mengatakan keputusan dalam menetapkan UMSP sudah sesuai prosedur. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menegaskan kebijakannya berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.
"Tidak (sama). Gubernur sekarang bicara soal keadilan, bicara soal kesetaraan," ucapnya.
Berikut detail UMSP seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 6 Tahun 2019 Tentang UMSP:
Simak Juga 'Said Iqbal Minta UMP Rp 4,2 Juta, Ini Penjelasan Anies':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini