"Sebuah pepatah mengatakan bahwa belajar di waktu kecil itu seperti mengukir di atas batu. Dampaknya pun sangat besar pada anak di kemudian hari. Makanya perlu pendidikan karakter yang kuat dan juga pendidikan agama sejak dini," jelas Rommy dalam keterangan tertulis, Rabu (13/2/2019).
Ia mengatakan, selain di keluarga pendidikan usia dini juga dilakukan di institusi pra-sekolah. Ada yang dikelola di bawah Kemendikbud yaitu Taman Kanak-kanak (TK) dan ada juga di bawah Kemenag yaitu Raudlatul Atfal (RA). Keduanya menurut Rommy perlu mendapatkan perhatian yang sama, termasuk perhatian berupa alokasi anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PPP meminta TK dan RA mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah daerah maupun pemerintah desa. Saat ini setiap desa mendapatkan dana desa, dan dana tersebut di antaranya bisa disalurkan pada TK dan RA," jelas Rommy.
Saat ini TK dan RA umumnya dikelola oleh pihak yayasan yang ada di desa-desa. Dana mereka umumnya pun terbatas dan mengandalkan iuran dan wali murid. Untuk itu, menurut Rommy, bantuan untuk mereka sangat diperlukan, baik bantuan untuk penambahan fasilitas bermain maupun bantuan insentif untuk para guru.
"Perhatian yang besar pada pendidikan usia dini ini merupakan investasi yang besar bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) masa depan," pungkas Rommy.











































