"Ini kejadian bukan pertama kali. Kita ketahui kejadian yang sudah kesekian kali," kata Indah saat ditemui wartawan di kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Rabu (13/2/2019).
Dia mengatakan, jauhnya jarak dan belum bagusnya akses jalan menuju ke Rampi menajdi kendala utama jenazah mengapa harus ditandu puluhan kilometer. Dia berharap akses pesawat menuju Rampi lewat bandara perintis dapat ditingkatkan, khususnya pada akses pengiriman kargo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan jadi keprihatinan bersama. Kami berharap ada sinergi ada Pemda, pemerintah provinsi, dan pusat. Pusat kemarin minta percepatan tender kargo," sambungnya.
Derngan dibukanya pengiriman kargo, Indah berharap pengiriman jenazah menuju Rampi tidak menjadi sangat mahal. Perlu diketahui, untuk mengirim jenazah ke Rampi, keluarga jenazah harus merogoh kocek seebsar Rp 50 juta.
"Sehingga masyarakat tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal. Kemarin 50 juta itu nonsubsidi. Kalau kargo jauh lebih murah," kata dia.
Untuk perbaikan jalan menuju Rampi, lanjut Indah, desain pembangunannya baru akan selesai pada tahun ini. Hal inilah yang menyebabkan dirinya mendorong segera dipercepat perbaikan sarana transportasi udara ke daerah itu.
"Kalau Rampi ini masih di desain. Goksunya tahun ini masih desain," kata Indah. (fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini