Pertama, Kareem Abdul Jabar. Pemain basket NBA ini sudah berusia 71 tahun meski harus terus berjuang melawan leukemia. Dia didiagnosis mengidap myeloid leukimia kronis pada 2008.
"Saya punya teman dekat yang meninggal dunia karena mengidap satu tipe leukimia, tak lama sebelum saya didiagnosis. Jadi saya ketakutan menghadapi suratan takdir yang sama," kata Kareem, dilansir Future of Personal Health. Beruntungnya Kareem, putranya yang merupakan mahasiswa ilmu medis menjelaskan soal jenis-jenis leukimia. Dia menjadi lebih tenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga Laurence Tureaud. Dia adalah pria kelahiran 21 Mei pada 66 tahun lalu, dia lebih dikenal sebaai Mr T pemeran 'The A Team' dengan penampilan rambut jambul serta kalung rantai yang nyentrik. Mr T juga mengidap kanker darah T-celll lymphoma. Dilansir Healthgrades, pegulat profesional itu telah menjalani kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi interferon. Pada 2016, dia mengaku sudah bebas dari kanker.
![]() |
Shakira anak selebritas Denada juga mengidap leukimia. Denada sendiri menyatakan putri usia lima tahunnya itu tak tahu penyakit apa yang dia hadapi. Denada terus mendampingi putrinya menjalani pengobatan.
Musisi kenamaan Indonesia, Dian Pramana Poetra, juga telah berjuang melawan kanker darah dan tutup usia di pengujung 2018 kemarin. Dian sempat menolak menerima pemeriksaan medis. Dokter kemudian mengetahui Dian telah mengidap kanker darah stadium empat. Pelatih kenamaan Spanyol, Luis Aragones, adalah salah satu nama besar di dunia sepakbola. Dia meninggal dunia pada Februari 2014 di usia 75 tahun karena leukemia.
Dari kalangan Ibu Negara, ada istri Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev, yakni Raisa M Gorbachev. Dilansir Los Angeles Times, Raisa telah memeriksakan kesehatannya di sebuah rumah sakit di Muenster, Jerman, pada 25 Juli. Ada kanker darah yang langka dan akut di tubuhnya. Kemoterapi dia jalani, dia juga bersiap menjalani transplantasi sumsum tulang. Pendonor sumsum tulang untuk Raisa adalah Lyudmila Titorenko yang merupakan saudarinya.
Tonton video: Tetap Tersenyum Bu Ani...
[Gambas:Video 20detik]
Namun kondisi kesehatannya memburuk, transplantasi tak jadi dilakukan. Raisa dibawa ke ICU. Akhirnya Raisa meninggal dunia saat dia sedang tertidur. Gorbachev berada di sisi tempat tidurnya selama Raisa sakit. Pemimpin Soviet periode 1985 hingga 1991 itu juga hadir saat momen final Raisa.
Dilansir BBC, saat Raisa berjuang melawan leukemia, Gorbachev sempat meminta bantuan layanan medis kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton dan Kanselir Jerman Jerman Gerhard SchrΓΆder. Kedua pemimpin negara maju itu kemudian menawarkan klinik-klinik terbaik dari negara masing-masing. Klinik Universitas Muenster dipilih karena paling dekat dengan Rusia.
Gorbachev berulang kali menyalahkan kondisi politik Rusia sebagai biang keladi 'penderitaan' dan 'stres' yang dialami Raisa, perempuan yang dulu dikenal sebagai pengajar Marxisme-Leninisme dan filsafat. Kondisi politik yang bikin stres itu adalah pemberontakan yang gagal pada Agustus 1991 saat kelompok komunis garis keras mencoba mendongkel kekuasaan Gorbachev. Pasangan suami istri itu sempat ditahan selama tiga hari di kawasan tetirah kenegaraan, Foros, pantai Krimea.
Putri mantan Presiden AS George HW Bush (periode 1981-1989) dan Barbara Pierce Bush juga meninggal dunia karena leukemia. Nama putri mereka satu-satunya adalah Pauline Robinson Bush, adik dari dari Presiden ke-43 AS, George W Bush Jr.
Dilansir situs resmi Gedung Putih, Barbara pernah sangat bersedih saat putri kecilnya yang berusia tiga tahun, Robin, meninggal dunia pada usia tiga tahun karena leukemia. Robin meninggal dunia pada 11 Oktober 1953.
Dilansir Daily Mail, sebelum meninggal, Robin mengeluh lelah ke ibunya. Saat itu, Barbara menduga putrinya hanya mengalami demam biasa. Namun dokter melihat ada memar di tubuh gadis kecil itu, memar yang tak biasa untuk anak seusia dia. Uji darah membawa kabar buruk, Robin mengidap leukemia. "Saran saya, bawalah putri Anda pulang, cintai dia, dan sekitar dua pekan lagi dia akan meninggal dunia," demikian kata dokter kepada Barbara.
Barbara kemudian menjadi aktif dalam kegiatan-kegiatan Masyarakat Leukemia Amerika Serikat (Leukemia Society of America). Dia juga mendirikan 'The Barbara Bush Children's Hospital di kota Maine. "Bila saya telah tiada, rumah sakit ini tetap akan di sini dengan nama saya," kata dia.
Kini, Ani Yudhoyono sedang berjuang melawan kanker darah. Kanker darah adalah sebutan umum untuk berbagai jenis kanker yang menyerang jaringan tubuh pembentuk sel darah. Kanker darah bisa dibagi menjadi tiga kategori besar yaitu leukemia, limfoma (getah bening), dan myeloma.
Ani Yudhoyono saat ini dirawat di National University Hospital Singapura. Sejak 2 Februari 2019, Ani menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini