"Ya harus ambil hikmahnya bahwa kalau dia sudah ASN mestinya lebih berhati-hati," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, ketika dihubungi detikcom, Selasa (12/2/2019).
Karding menyarankan agar hakim yang bersangkutan melapor ke pihak berwenang jika merasa dirugikan atas beredarnya foto itu. Apalagi foto tersebut sudah viral dan dikaitkan dengan Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, foto sepuluh hakim yang memakai toga merah tersebar di media sosial sedang 'berpose dua jari'. Satu di antaranya perempuan berjilbab. Mereka dengan senyum lebar berfoto bersama dengan jari jempol dan telunjuk mengacung seperti salam yang digunakan oleh tim Prabowo-Sandi. Ada satu hakim yang mengepalkan tangan dan satunya mengacungkan jempol.
"Jadi itu diambil tiga bulan lalu. Itu karena ada teman hakim pindah ke PN Bengkulu minta foto kenang-kenangan dan foto gaya bebas dan tidak ada kata-kata apa. Kok keluar sekarang. Kurang-lebih tiga bulan lalu," ujar Ketua PN Jakarta Pusat Yanto.
Yanto telah menolak kalau pose itu dikaitkan dengan pilpres atau keberpihakan politik. Salah satu hakim yang ikut foto, Anwar juga membantah foto itu terkait pilpres.
"Pak Ansori dapat SK (hakim PN Jakpus pindah tugas tempat baru). Mereka mau minta foto buat kenang-kenangan. Pas pagi jelang sidang ketemu di atas. Saya datang belakang pakai peci dulu. Foto biasa tidak ada harus tangan satu dan dua, sekarang giliran gaya bebas, tidak ada mau mendukung pasangan calon," ujar hakim Anwar.
Saksikan juga video 'Ramai Video Aksi Paspampres Larang Pose 2 Jari Bareng Jokowi':
(eva/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini