"Tentunya ini jadi kewajiban Pemkot untuk mendatangi korban, dan pelaku sudah ditangani kepolisian. Kita ingin jangan sampai memberikan dampak negatif terhadap ibu dan anaknya yang lain," kata Idris saat mengunjungi kediaman Eni, Kampung Cimpaeun, Cimpaeun, Tapos, Depok, Senin (11/2/2019).
Idris mengatakan, saat ditemui, Eni dalam keadaan masih syok. Oleh karena itu, dirinya berjanji akan memberikan pendampingan hukum dan psikologis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibunya syok, dia harus recovery, dan nanti masih dalam pemeriksaan polisi. Tentunya nanti pemerintah akan mengupayakan bantuan hukum untuk mendampingi korban," ungkap Idris.
"Ya, ada pendampingan psikologis, kita kerja bersama dengan P2TP2A untuk anak dan ibunya," imbuhnya.
Selain itu, Idris mengatakan juga akan memberi bantuan kerahiman kepada ibu korban. Dirinya juga mengungkapkan anak Hari Kurniawan rencananya akan diserahkan kepada istri yang ada di Padang.
"Kita amankan (anak pelaku) itu dan atas kesediaan ibu si korban ini. Si anak dari suaminya ini bisa dirawat oleh istri pelaku," ucap Idris.
Sementara itu, Eni terlihat masih syok. Namun dirinya mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.
"Melihat ini, saya serahin ke pihak kepolisian saja. Saya mah ikhlas saja," ungkap Eni.
Eni mengaku kaget atas kejadian ini karena sehari-hari suaminya bukan sosok temparemental. Dirinya yakin Hari tega membunuh anaknya lantaran kesal.
"Kalau suami orangnya baik, nggak temperamen, nggak arogan, ini terjadi mungkin karena kesal saja," jelas Eni. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini