Jokowi hadir di acara Pameran Lukisan Lintas Generasi #01 Satu Arah untuk Satu Indonesia Maju di Grand Ballroom Hotel Pullman, Jalan S Parman, Jakarta, Senin (11/2/2019) sekitar pukul 18.45 WIB. Jokowi kemudian keluar dari lokasi pada pukul 20.30 WIB.
"Kita menyampaikan apa yang sudah kita kerjakan dan apa yang akan kita kerjakan, saya kira itu saja," kata Jokowi setelah menghadiri acara.
Jokowi pun menanggapi kegiatan pameran dan lelang yang dilakukan tertutup. "Kita ngomong apa adanya ya, ini fundraising (ajang pengumpulan dana)," jawab Jokowi saat ditanya acara yang tertutup.
Melalui akun Instragram Seskab Pramono Anung, Jokowi juga tampak sempat membuat goresan sebuah lukisan di acara tersebut. Namun Jokowi tidak mengungkapkan apa lukisan yang dibuatnya.
"Iya (sempat melukis di dalam)," tuturnya.
Jokowi pun tidak mengetahui berapa lukisan yang laku terjual saat lelang.
"Lukis tadi kan dilelang, kok saya beli. Baru dimulai 1, kemudian saya tinggal," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat kemarin bagaimana kalau dilihat lukisannya sendiri, ada mengenai lukisan alam, ada lukisan Garuda Sakti, ada lukisan wajah manusia Indonesia. Ini motivasi kita oleh pelukis terkenal juga, Saudara Nasirun," imbuhnya.
View this post on InstagramKartika Affandi melanjutkan lukisan dr goresan awal dr Pak @jokowi #01indonesiamaju #kerjakerja
Pergerakan seniman, dikatakan Erick, harus diapresiasi. Sama halnya dengan beberapa kelompok sutradara yang beberapa waktu lalu memberikan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf.
"Seperti kemarin juga kan di IKJ itu ada sutradara top, Saudara Hanung, Mira Lesmana, Riri Riza, sama ini bagian dari pergerakan atau kegelisahan, jangan sampai nanti, mohon maaf, karya karya mereka akhirnya dipersulit, karena dari kebebasan berekspresi kan hal yang penting. Sama juga dengan media, kebebasan pers adalah sesuatu yang penting," ungkapnya.
Erick pun mengatakan pihaknya akan melaporkan dana kampanye yang didapatkan dari lelang lukisan di acara tersebut. Sama halnya dengan sumbangan lain yang didapatkan dari warga.
Seperti juga kami sudah melaporkan ketika banyak rakyat juga mendukung TKN, ada yang Rp 500 ribu, ada yang sejuta, ada yang Rp 2 juta. Ada juga yang sekarang berupa lukisan. Ya, ini akan kita laporkan secara terbuka dan transparan. Tidak mungkin kami dari tim TKN yang menjaga sekali transparansi profitsionisme (untuk) menutupi-nutupi, tapi memang ada beberapa hal yang harus tertutup dan yang harus terbuka," jelasnya. (nvl/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini