Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangannya, Senin (11/2/2019). Zona bahaya yang dikeluarkan terkait dampak erupsi itu meliputi 2,5 km dari puncak kawah dua (utara) dan kawah utama (selatan).
"Di samping itu, zona berbahaya juga mencakup sektoral dari puncak ke arah barat-barat laut sejauh 3 km dan ke arah barat laut-utara sejauh 4 km," kata Sutopo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo menjelaskan, sebanyak 53 keluarga (190 jiwa) mengungsi di sejumlah titik akibat aktivitas vulkanik. Sementara itu, 33 keluarga (122 jiwa) berada di penampungan Paseng, 11 keluarga (39) di Sekolah GMIST Batubulan, dan 9 keluarga (29) di rumah-rumah kerabat.
Mereka yang terkena dampak aktivitas vulkanik berada di Desa Batubulan, yang memiliki luas 3,96 km2. Data penduduk tersebut sebanyak 159 keluarga (515 jiwa).
"Sehubungan dengan potensi dampak terhadap masyarakat, PVMBG merekomendasikan warga yang menetap di Kampung Batubulan, Kampung Niambangeng, dan Kampung Beba untuk dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas," ujar Sutopo.
Selain itu, erupsi berdampak terhadap kerusakan material berupa akses jalan menuju kampung Batubulan yang terutup material vulkanik hingga ketinggian 50 m dengan luasan 300 m2. Dua jembatan kampung juga dilaporkan rusak berat.
"Pemerintah daerah setempat dan unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, dan sukarelawan telah melakukan upaya penanganan darurat. Evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar disediakan oleh pemerintah kepada para penyintas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut mendukung penguatan pos komando dalam penanganan darurat," tuturnya.
Sutopo juga menyampaikan sejumlah titik yang diprediksi menjadi jalur aliran lava. Terkait hal itu, Sutopo mengimbau warga untuk memakai masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi gangguan saluran pernapasan.
"Berdasarkan pemantauan PVMBG, sungai-sungai yang berpotensi menjadi jalur aliran lava dan guguran dari Kawah Dua, antara lain Sungai Melebuhe, Batuare, Batukole, Saboang, Niambangeng, Sumpihi, Kiawang, Kinal, dan Kawahang. Sementara itu, awan panas guguran maupun aliran lava saat ini masih mengarah ke Sungai Melebuhe, namun berpotensi berubah menuju Kali Batukore dan Batuare serta Saboang. Volume material vulkanik dapat berpotensi menjadi lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di kawah dua dan kawah utama," papar Sutopo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini