"Bagi kami agak meragukan hasilnya, karena berbeda hasilnya terlalu jauh dengan sejumlah lembaga survei lain dan juga hasil survei internal kami," ujar Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynudin, kepada wartawan, Minggu (10/2/2019).
Suhud mengatakan, berdasarkan survei internalnnya, elektabilitas Prabowo-Sandiaga terus meningkat. Bahkan, selisih dengan Jokowi-Ma'ruf juga semakin tipis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PKS itu menilai tak ada faktor yang mendorong kenaikan elektabilitas Jokowi. Mengingat, sejumlah kebijakan kerap blunder dan tidak konsisten.
"Faktor apa yang mendorong kenaikan elektabilitas Pak Jokowi, kinerja pemerintah tak ada peningkatan dan sementara blunder terus dilakukan oleh pemerintah," ujar Suhud.
Sebelumnya, Celebes Research Center (CRC) merilis survei elektabilitas dari kedua pasangan calon presiden jelang Pilpres 2019. Hasilnya pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih unggul dari pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei dilakukan dalam rentang waktu 23-31 Januari 2019 terhadap 1.200 responden dengan metode penarikan sampel multistage random sampling. Margin of error sruvei sebesar +/- 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95,0%.
Sampel berasal dari 34 Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung (face to face) dengan menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang sudah terlatih. Quality control survei sebesar 20%.
"Elektabilitas calon presiden kalau pertanyaan spontan kalau pemilihan berlangsung hari ini, kalau Pak Jokowi 56,1%, Pak Prabowo 31,7%. Tidak tahu atau tidak menjawab 12,2%," kata Direktur Eksekutif Celebes Research Center, Herman Heizer di restauran Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/2/2019). (mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini