"Kan kami berkoordinasi dengan berbagai pihak. KPU itu keahliannya menyelenggarakan pemilu. Keahliannya tidak membangun sistem itu. Makanya saat kita membangun sistem itu KPU bekerja sama dengan ahli," kata Ketua KPU Arief Budiman, di Hotel Sari Pan Pasific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah melakukan itu. Yang jelas mulai dari software, hardware, kita sudah lakukan update dan upgrade. Itu bagian cara kami perkuat sistem IT," kata Arief.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mempertanyakan infrastruktur teknologi informasi (IT) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) aman atau tidak. BSSN mengaku bisa memberikan saran objektif mengenai keamanan Pemilu 2019.
"Nah pertanyaannya apakah KPU yang sekarang infrastruktur IT-nya aman apa nggak," kata Direktur Dekteksi Ancaman BSSN, Sulistyo, dalam diskusi Darurat Ancaman, d'Consulate Resto, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2).
Kepala BSSN Djoko Setiadi mengimbau KPU mempercayakan 100% soal keamanan siber. Hal itu karena BSSN sebagai koordinator keamanan siber nasional.
"Saya melalui forum ini mengimbau pada para pejabat pemangku di KPU betul betul harus yakin 100% percaya ini kepada BSSN. Karena ya BSSN ini lah lembaga negara yang bisa kita harapkan mampu menjaga itu semua dari yang kita khawatirkan," kata Kepala BSSN, Djoko Setiadi. (yld/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini